Guncangan M 4,8 di Tarakan Sebabkan Kerusakan Fasilitas Umum

JAKARTA — Guncangan gempa bumi berkekuatan magnitudo 4,8 yang melanda Kota Tarakan, Kalimantan Utara, Rabu (05/11/2025), menimbulkan kerusakan cukup signifikan pada sejumlah fasilitas umum dan bangunan vital. Meski tidak menimbulkan korban jiwa, gempa dangkal tersebut membuat aktivitas warga sempat terhenti dan memicu kepanikan di beberapa titik kota.

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, menjelaskan bahwa laporan sementara menunjukkan sejumlah bangunan mengalami kerusakan cukup parah.

“Laporan sementara menyebutkan terdapat dua unit rumah rusak berat, dua unit rumah rusak sedang, serta tiga pusat perbelanjaan yang terdampak,” ujar Abdul Muhari dalam keterangannya, Rabu (05/11/2025).

Selain permukiman dan fasilitas ekonomi, dua rumah sakit dan satu bandara turut mengalami dampak akibat gempa tersebut. Abdul menyebutkan bahwa RS Yusuf SK mengalami kerusakan cukup serius, sedangkan Bandara Juwata Tarakan juga melaporkan adanya gangguan ringan pada beberapa fasilitas pendukung operasional.

“Sebagai langkah tanggap darurat, BPBD Kota Tarakan telah melakukan monitoring pascagempa dan berkoordinasi dengan BMKG Kota Tarakan, BPBD Provinsi Kalimantan Utara, serta instansi terkait lainnya untuk mempercepat proses pendataan dan penilaian kerusakan,” jelasnya.

Saat ini, seluruh pasien di RS Yusuf SK dievakuasi ke area terbuka untuk menghindari potensi bahaya akibat gempa susulan.
“Sementara itu, pasien di RS Yusuf SK masih berada di luar gedung guna menghindari potensi bahaya jika terjadi gempa susulan,” sambung Abdul.

Gempa terjadi pada pukul 17.37 WIB dengan pusat guncangan berada di 3,33 Lintang Utara dan 117,82 Bujur Timur, serta kedalaman hanya 10 kilometer, menjadikannya tergolong gempa dangkal yang berpotensi menimbulkan getaran kuat di permukaan.

Guncangan dilaporkan berlangsung selama sekitar lima detik dan terasa jelas di wilayah Kecamatan Tarakan Barat, khususnya di Kelurahan Karang Rejo dan Kelurahan Mamburungan.

“Getaran menyebabkan sebagian masyarakat yang berada di pusat perbelanjaan merasakan guncangan dengan jelas dan berhamburan keluar dari gedung untuk menyelamatkan diri,” ucap Abdul.

Hingga kini, BPBD Tarakan masih terus melakukan pendataan terhadap kerusakan bangunan serta memastikan kondisi warga tetap aman. Pemerintah daerah juga mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi gempa susulan, sambil menunggu hasil analisis resmi dari BMKG terkait penyebab aktivitas seismik di wilayah tersebut. []

Siti Sholehah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *