Gunung Ile Lewotolok Erupsi 150 Kali, Lava Mengalir 300 Meter ke Arah Tenggara

LEMBATA — Gunung Ile Lewotolok yang terletak di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT), mengalami peningkatan aktivitas vulkanik dengan terjadinya erupsi sebanyak 150 kali pada Selasa malam, 3 Juni 2025.
Letusan tersebut disertai aliran lava pijar yang meluncur sejauh 300 meter ke arah selatan-tenggara dari bibir kawah.
Petugas Pos Pengamatan Gunung Api Ile Lewotolok, Stanislaus Arakian, mengonfirmasi bahwa letusan-letusan tersebut memiliki tinggi kolom abu antara 200 hingga 500 meter dari puncak, dengan warna asap dominan kelabu dan disertai suara gemuruh serta dentuman dengan intensitas lemah hingga sedang.
“Teramati sebanyak 150 letusan dengan amplitudo antara 15,7 hingga 25,3 milimeter dan durasi antara 26 sampai 31 detik. Arah leleran lava tercatat menuju sektor selatan-tenggara sejauh 300 meter dari kawah,” jelas Stanislaus dalam laporan resmi yang dikutip Rabu (4/6/2025).
Selain aktivitas letusan, pos pemantauan juga mencatat adanya tremor non-harmonik sebanyak 15 kali selama periode erupsi.
Getaran tersebut memiliki amplitudo antara 4,5 hingga 16,4 milimeter dengan durasi bervariasi, mulai dari 130 detik hingga mencapai 573 detik.
Hingga saat ini, status aktivitas Gunung Ile Lewotolok masih berada pada Level II atau Waspada. Badan Geologi melalui Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengimbau masyarakat, khususnya yang tinggal di sekitar kaki gunung, untuk tidak melakukan aktivitas apapun dalam radius dua kilometer dari pusat erupsi.
“Radius aman dua kilometer harus dijaga. Masyarakat diimbau tetap tenang, tidak terpancing informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan, serta mengikuti arahan dari pemerintah daerah dan petugas pos pengamatan,” lanjut Stanislaus.
Gunung Ile Lewotolok, yang menjulang setinggi 1.424 meter di atas permukaan laut (mdpl), merupakan salah satu gunung api aktif di NTT.
Gunung ini terakhir menunjukkan peningkatan aktivitas signifikan pada 2023, dan terus berada dalam pemantauan intensif PVMBG.
Pemerintah Kabupaten Lembata bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) telah menyiagakan jalur evakuasi serta menyiapkan posko pengungsian apabila situasi berubah menjadi lebih kritis.
Koordinasi lintas sektor juga ditingkatkan untuk memastikan respons cepat dalam menghadapi kemungkinan peningkatan level aktivitas. []
Nur Quratul Nabila A