Gunung Ile Lewotolok Kembali Erupsi, Kolom Abu Capai 400 Meter dan Disertai Dentuman Kuat

LEMBATA — Gunung Ile Lewotolok yang terletak di Kabupaten Lembata, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), kembali menunjukkan aktivitas vulkanik signifikan dengan erupsi yang terjadi pada Senin (2/6/2025) pukul 10.47 Wita.

Letusan ini disertai dentuman kuat dan menyemburkan kolom abu vulkanik setinggi 400 meter dari puncak, atau sekitar 1.823 meter di atas permukaan laut.

Kolom abu terpantau berwarna kelabu dengan intensitas tebal dan condong ke arah barat. Erupsi ini terekam jelas di seismogram dengan amplitudo maksimum sebesar 19,5 mm dan durasi selama 1 menit 4 detik.

Petugas Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Ile Lewotolok, Jefri Pugel, menyatakan bahwa masyarakat diminta tetap waspada dan mematuhi seluruh rekomendasi keselamatan yang telah dikeluarkan otoritas vulkanologi.

“Erupsi kali ini disertai dentuman kuat. Kami imbau warga sekitar untuk terus mengikuti informasi resmi dari kami dan tidak terpancing isu liar,” ujarnya dalam keterangan tertulis.

Data pengamatan yang dicatat PGA Ile Lewotolok menunjukkan peningkatan signifikan aktivitas vulkanik sejak Minggu (1/6/2025).

Dalam rentang waktu 00.00 hingga 24.00 Wita, tercatat 292 kali letusan dengan amplitudo antara 18,5 hingga 40 mm dan durasi antara 30 hingga 91 detik. Selain itu, terjadi pula 304 kali gempa embusan, empat kali tremor non-harmonik, tiga kali tremor harmonik, serta satu kali gempa vulkanik dangkal.

Secara visual, puncak gunung terlihat jelas dengan variasi kabut kategori 0-I hingga 0-II. Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih, dengan intensitas tipis hingga sedang dan tinggi mencapai 500 meter dari puncak. Selain itu, terpantau pula lontaran lava pijar sejauh 400 meter dari pusat kawah, yang mempertegas eskalasi aktivitas magmatik di tubuh gunung.

Suara dentuman atau gemuruh terdengar dalam intensitas lemah, sedang, hingga kuat pada beberapa periode pengamatan. Masyarakat di sekitar lereng gunung, terutama di sembilan desa terdampak, termasuk Lamawolo, Jontona, dan Bungamuda, diminta untuk mewaspadai kemungkinan jatuhan material pijar serta gangguan kesehatan akibat abu vulkanik.

Hingga kini, status aktivitas Gunung Ile Lewotolok tetap berada pada tingkat Siaga (Level III). Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lembata terus berkoordinasi dengan pihak Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) serta pemerintah daerah guna memastikan upaya evakuasi darurat bila diperlukan. []

Nur Quratul Nabila A

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *