Gunung Semeru Erupsi Lima Kali dalam Sehari, Warga Diminta Waspada

LUMAJANG – Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, kembali mengalami erupsi pada Kamis (13/3/2025).

Berdasarkan laporan Pos Pemantauan Gunung Api (PPGA) Semeru di Gunung Sawur, sejak pukul 00.00 hingga 10.00 WIB, Gunung Semeru mengalami lima kali erupsi. Dari jumlah tersebut, empat letusan dapat terpantau secara visual, sementara satu erupsi lainnya tidak terlihat.

Erupsi pertama yang teramati terjadi pada pukul 05.40 WIB, dengan kolom abu berintensitas tebal membubung hingga 900 meter dan mengarah ke timur laut.

Selanjutnya, dalam rentang waktu kurang dari 30 menit, terjadi tiga erupsi berturut-turut pada pukul 06.37, 06.42, dan 06.56 WIB. Ketinggian kolom abu dari ketiga letusan tersebut masing-masing mencapai 500, 700, dan 600 meter.

“Terjadi erupsi Gunung Semeru pada Kamis, 13 Maret 2025, pukul 05.40 WIB dengan tinggi kolom abu terpantau mencapai 900 meter di atas puncak,” ujar petugas PPGA Semeru, Mukdas Sofian, dalam keterangan tertulisnya.

Sementara itu, dalam 24 jam terakhir, yakni sejak Rabu (12/3/2025) pukul 00.00 WIB, PPGA Semeru mencatat sebanyak 58 kali erupsi letusan. Namun, beberapa di antaranya tidak dapat diamati secara langsung akibat kondisi kabut tebal yang menutupi puncak gunung.

Kabid Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang, Yudhi Cahyono, mengonfirmasi bahwa saat ini status aktivitas Gunung Semeru berada pada Level II atau waspada. Ia mengimbau masyarakat agar tidak melakukan aktivitas di sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan dalam radius 8 kilometer dari puncak.

Selain itu, warga juga diminta untuk menghindari wilayah sejauh 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terkena perluasan awan panas guguran dan aliran lahar hingga 13 kilometer dari puncak.

Lebih lanjut, Yudhi memperingatkan bahwa hujan lebat yang kerap mengguyur kawasan Gunung Semeru meningkatkan risiko banjir lahar. Oleh karena itu, masyarakat diminta untuk selalu waspada terhadap potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, serta aliran lahar di sepanjang sungai yang berhulu di puncak Gunung Semeru. []

Nur Quratul Nabila A

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *