Halte Tosari Lama Terbengkalai, Warga Setuju Dibongkar
JAKARTA — Rencana pembongkaran Halte Transjakarta Tosari lama di kawasan Sudirman, Jakarta Pusat, mendapat beragam tanggapan dari masyarakat. Sebagian besar warga menilai pembongkaran halte yang sudah lama tak beroperasi itu merupakan langkah tepat, sementara sebagian lainnya berharap pemerintah dapat mengelola kembali lahannya untuk kepentingan publik.
Pantauan di lokasi pada Jumat (07/11/2025) menunjukkan bangunan Halte Tosari lama tampak terbengkalai. Struktur besi masih berdiri kokoh, tetapi area sekitarnya tampak kotor dan dipenuhi sampah plastik. Beberapa peralatan seperti kipas angin, pot tanaman besar, dan lemari terlihat rusak serta dibiarkan menumpuk di sisi halte.
Plang bertuliskan “Tosari” masih menggantung, menjadi satu-satunya penanda bahwa bangunan itu dahulu pernah aktif melayani penumpang Transjakarta. Kini, fungsinya berhenti total sejak halte Tosari baru resmi beroperasi beberapa tahun lalu.
Vito (23), pekerja di kawasan Sudirman, menilai pembongkaran halte tersebut memang sepatutnya dilakukan. Menurutnya, bangunan lama itu sudah tidak memiliki fungsi transportasi lagi.
“Sebenarnya kalau mau dibongkar, menurut saya nggak apa-apa. Soalnya kan udah lama nggak dipakai sejak rusak karena demo. Kalau dibangun lagi juga percuma,” ujarnya.
Senada dengan itu, Dadang (34), seorang pengemudi ojek daring, menilai keberadaan halte lama justru membuat lalu lintas semakin padat. Ia menyebut jarak halte lama ke halte baru terlalu dekat.
“Mendingan bongkar aja lah, nyempit-nyempitin jalan. Jaraknya deket banget, nggak efisien,” katanya.
Namun, tidak semua warga menyambut pembongkaran tersebut dengan sepenuhnya setuju. Yeti (45), pengguna transportasi umum, mengaku menyayangkan jika bangunan yang menelan biaya besar itu harus dirobohkan begitu saja.
“Sayang banget kalau dibongkar. Itu kan butuh biaya besar waktu dibangun, jadi kayak mubazir,” tuturnya.
Yeti berharap agar pemerintah memiliki perencanaan yang lebih matang sebelum membangun infrastruktur publik seperti halte. Ia juga mengusulkan agar area bekas halte dapat dimanfaatkan sebagai ruang hijau atau fasilitas umum.
“Lebih baik lahannya dijadikan taman kota yang asri, ditanami pohon dan bunga supaya kelihatan lebih indah,” tambahnya.
Sementara itu, Direktur Utama PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) Welfizon Yuza membenarkan adanya rencana pembongkaran tersebut. Ia menjelaskan bahwa halte Tosari lama dulunya merupakan halte sementara yang digunakan saat revitalisasi halte baru berlangsung.
“Halte Tosari lama itu hanya bersifat sementara. Setelah halte baru selesai dibangun dan difungsikan, yang lama tidak digunakan lagi. Saat ini kami tengah memproses pembongkarannya,” ujar Welfizon di Balai Kota Jakarta.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Transjakarta menegaskan pembongkaran dilakukan demi penataan kawasan Sudirman yang lebih efisien, sekaligus mengurangi potensi kemacetan di jalur padat tersebut. []
Siti Sholehah.
