Hampir Bentrok Warga Lamongan Tolak Pengurukan Tanah Makam
LAMONGAN-Ratusan Desa Tunjungmekar, Kecamatan Kalitengah melakukan penolakan pengurukan tanah makam karena dilakukan tanpa musyawarah. Aksi diwarnai saling dorong.
Pantauan di lokasi, warga setempat awalnya menggelar penolakan dengan membawa spanduk penolakan. Mereka juga melakukan penyegelan alat berat yang akan digunakan untuk menguruk tanah.
Aksi demo itu dilakukan di lokasi pengurukan. Mereka menolak rencana pemerintah desa setempat karena dinilai sepihak dan tidak ada sosialisasi ke warga.
“Apa yang kami lakukan ini adalah bentuk kekecewaan kami sebagai warga desa yang tidak pernah sekalipun diajak bermusyawarah terkait pengurukan tanah makam ini,” kata salah seorang warga, Fauzi kepada wartawan, Minggu (1/10).
Aksi warga ini kemudian memanas saat backhoe yang hendak dioperasikan dilarang oleh warga. Hal ini akhirnya membuat warga dan petugas adu mulut dan saling dorong.
“Kalau nanti pengurukan tetap dilanjutkan, kami juga akan kembali menggelar aksi lagi,” ujar Fauzi.
Beruntung adu mulkut dan aksi saling dorong tersebut berhasil diredam sehingga tidak berkepanjangan. Sempat mereda, keributan kembali terjadi lantaran sejumlah warga yang mendukung pengurukan terlibat ricuh dengan massa pendemo
Namun beruntung, keributan berhasil dicegah kepolisian dari Polsek Kalitengah yang mengamankan jalannya aksi.
“Kami sebagai warga khawatir jika pengurukan lahan makam yang bertujuan untuk menghindari banjir ini tidak terlebih dahulu disosialisasikan dan musyawarah akan dapat merusak dan menghilangkan batu nisan di makam yang sudah ada,” tegasnya.
Usai berhasil menghentikan alat berat yang beroperasi, warga kemudian menyegel alat berat dan menempelkan spanduk yang berisikan penolakan pengurukan area makam.
Setelah pengurukan dihentikan, warga kemudian membubarkan diri. Warga mengancam akan kembali melakukan aksi yang lebih besar jika pengurukan kembali dilakukan.(rac)