Harapan Terakhir Seorang Ibu di IGD: Timothy Masih Sempat Bicara Sebelum Wafat

DENPASAR — Kasus kematian tragis yang menimpa mahasiswa Universitas Udayana (Unud) bernama Timothy Anugerah Saputra (21) masih menyisakan banyak tanda tanya. Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) itu ditemukan terjatuh dari lantai empat Gedung FISIP di Kampus Sudirman, Denpasar, Bali, pada Rabu (15/10/2025) pagi. Hingga kini, keluarga masih mencari kejelasan atas dugaan penyebab kematian putra mereka.

Ibunda Timothy, Sharon, mengungkapkan kesedihan dan kebingungannya dalam podcast Curhat Bang bersama Denny Sumargo yang tayang pada Jumat (24/10/2025). Ia menceritakan detik-detik terakhir saat bertemu anaknya di Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUP Prof. IGNG Ngoerah (Sanglah), sesaat setelah insiden.

“Ya, saya diminta segera ke IGD Sanglah. Saya tanya ada apa, jawabnya ‘Ibu sekarang aja ke sana’. Saya cuma berpikir mungkin anak saya pingsan atau kepleset,” tutur Sharon dalam podcast tersebut.

Namun sesampainya di rumah sakit, Sharon terkejut melihat kondisi anaknya yang terbaring lemah dengan sejumlah luka serius. “Saya datang, Timy sedang diobservasi, masih buka mata. Katanya dia patah tulang di beberapa bagian tubuh,” ujarnya lirih.

Di tengah perawatan intensif, Sharon sempat menanyakan kepada putranya dari lantai berapa ia jatuh. “Timy ini ada yang bilang dari lantai dua, ada yang bilang dari lantai tiga. Timi jatuhnya dari mana?” tanya Sharon. Dengan suara pelan, Timothy menjawab, “Lantai empat, Mami.”

Meski masih sadar, Timothy akhirnya meninggal dunia beberapa jam kemudian akibat luka parah yang dideritanya. Sharon mengaku tak sempat menanyakan alasan sang anak jatuh dari lantai empat. “Saya cuma bisa bilang, ‘Timy, pegang tangan Tuhan Yesus ya,’” kenangnya dengan suara bergetar.

Keluarga besar Timothy kini menuntut kejelasan dari pihak kampus. Sang ayah, Lukas Triani Putra, melaporkan kasus ini ke Polres Denpasar lantaran merasa tidak mendapat penjelasan yang transparan. “Saya melapor karena tidak ada keterangan jelas dari kampus tentang kronologi kejadiannya,” tegas Lukas.

Menurut keterangan Humas RSUP Prof. IGNG Ngoerah, I Dewa Ketut Kresna, korban mengalami patah tulang di bagian lengan kanan, paha kanan, dan panggul. Timothy tiba di rumah sakit pukul 09.44 WITA dalam keadaan sadar namun kritis, sebelum akhirnya menghembuskan napas terakhir.

Sejumlah saksi turut memberikan keterangan kepada polisi. Seorang mahasiswa berinisial NKGA (21) mengatakan sempat melihat Timothy keluar dari lift dengan wajah panik sambil membawa tas ransel. Sementara saksi lain menemukan sepasang sepatu yang ditinggalkan di dekat lokasi kejadian.

Wakil Rektor Unud, Gusti Ngurah Alit Susanta Wirya, menjelaskan bahwa Timothy terlihat mondar-mandir di lantai empat sebelum akhirnya jatuh. “Kejadian berlangsung saat jam kuliah, ada beberapa mahasiswa yang sempat melihat Timothy berjalan bolak-balik,” ungkapnya.

Sesaat setelah insiden, mahasiswa dan dosen yang berada di lantai bawah dikejutkan oleh suara benda jatuh keras. “Korban ditemukan masih sadar di depan pintu masuk FISIP dan langsung dibawa ke IGD untuk perawatan,” tambah Wirya.

Kini, penyidik Polres Denpasar masih mendalami penyebab pasti di balik kematian mahasiswa tersebut, termasuk kemungkinan adanya unsur perundungan seperti yang beredar di publik. Keluarga berharap hasil penyelidikan dapat memberikan keadilan bagi mendiang Timothy dan menyingkap misteri di balik tragedi di kampus ternama itu. []

Siti Sholehah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *