Hasbar Mara Siap Populerkan Woodball di Kalimantan Timur

ADVERTORIAL – Terpilihnya Hasbar Mara sebagai Ketua Indonesia Woodball Association (IWBA) Kalimantan Timur menandai babak baru dalam pengembangan cabang olahraga woodball di wilayah tersebut. Hasbar yang juga menjabat sebagai Analis Muda Bidang Pemberdayaan Pemuda Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kalimantan Timur, menegaskan komitmennya untuk menjadikan woodball sebagai olahraga unggulan yang bisa memberikan kontribusi prestasi bagi daerah.
Dalam pertemuan yang berlangsung di Kadrie Oening Tower, Samarinda, Rabu siang (16/07/2025), Hasbar memaparkan bahwa strategi pengembangan akan difokuskan pada pembinaan yang menyeluruh dan peningkatan kualitas sumber daya manusia. Menurutnya, pembinaan harus dilakukan di seluruh kabupaten/kota secara konsisten, sekaligus diiringi dengan penataan organisasi yang lebih tertib dan profesional.
“Visi kita menjadikan woodball sebagai olahraga unggulan di Kalimantan Timur dan menjadi penyumbang medali untuk kegiatan olahraga ini dan misi kita menggerakkan kembali pembinaan woodball di seluruh kota dan kabupaten, kemudian menata organisasi dan meningkatkan sumber daya manusianya,” tegas Hasbar.
Ia menambahkan, meski belum begitu populer, woodball telah memiliki jejak yang cukup panjang di Kalimantan Timur. Ia bahkan pernah menjabat dua periode sebagai sekretaris umum, menandakan keterlibatannya dalam pengembangan cabang olahraga ini bukan hal baru. “Sebenarnya woodball ini sudah sebelas tahun ada di Kalimantan Timur dan dua periode saya pegang sebagai sekretaris umum,” jelasnya.
Organisasi IWBA kini telah terbentuk di sembilan kota dan kabupaten. Namun, Hasbar mengakui masih ada tantangan dalam mendorong antusiasme masyarakat terhadap olahraga ini. “Dan alhamdulillah terbentuk di sembilan kota kabupaten, cuma memang euforia untuk woodball ini tidak sebesar ke sepak bola, bulutangkis, karena memang boleh kata woodball ini olahraga kedua lah kalau misalnya diklaster ya,” ucapnya.
Tantangan lain yang cukup menonjol adalah keterbatasan fasilitas bermain dan minimnya komunitas yang secara aktif menekuni olahraga ini. Ia menyebut bahwa kebutuhan lahan luas menjadi salah satu faktor yang memperlambat pengembangan. “Karena komunitasnya tidak terlalu banyak. Kemudian kendala lainnya, perkembangan woodball ini memang agak lambat karena dia harus punya lapangan yang luas,” tuturnya singkat.
Meski demikian, Hasbar menilai kendala-kendala tersebut justru menjadi peluang untuk merancang langkah strategis di masa mendatang. Dengan kepengurusan baru, IWBA Kaltim diharapkan mampu menyusun perencanaan yang matang untuk mendorong partisipasi publik dan menciptakan iklim kompetitif yang sehat di kalangan atlet dan komunitas woodball.
Kepemimpinan Hasbar diharapkan dapat membawa arah baru bagi woodball di Kalimantan Timur, menjadikan cabang ini tidak hanya bertahan tetapi juga berkembang sebagai bagian dari potensi olahraga daerah yang memiliki kontribusi nyata dalam ajang kompetisi.