Hujan Lebat dan Angin Kencang Landa Sleman, Puluhan Pohon Tumbang dan Genting Beterbangan

SLEMAN – Hujan lebat disertai angin kencang melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, pada Kamis (10/4/2025) siang. Cuaca ekstrem yang terjadi sekitar pukul 13.20 WIB ini menimbulkan puluhan insiden, termasuk pohon tumbang, tiang listrik roboh, hingga atap rumah warga yang beterbangan.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sleman, Makwan, menyampaikan bahwa hingga pukul 15.30 WIB tercatat sedikitnya 25 kejadian terkait dampak bencana hidrometeorologi tersebut.
“Wilayah yang terdampak antara lain Gamping, Mlati, Ngaglik, Turi, Pakem, serta sekitarnya. Hujan dengan intensitas sedang hingga lebat masih berpotensi terjadi, disertai petir dan angin kencang,” kata Makwan, Kamis (10/4/2025).
Kapanewon Minggir menjadi kawasan dengan dampak paling parah, dengan total 17 kejadian. Rinciannya, 14 pohon tumbang, dua tiang listrik roboh, serta satu rumah mengalami kerusakan pada bagian atap akibat genting beterbangan. Dari jumlah tersebut, satu kejadian telah selesai ditangani sementara 16 lainnya masih dalam proses penanganan.
Sementara itu, Kapanewon Ngaglik mencatat enam kejadian, lima di antaranya berupa pohon tumbang dan satu insiden genting beterbangan. Di wilayah Kapanewon Seyegan, satu insiden dilaporkan berupa pohon patah yang membahayakan pengguna jalan. Adapun di Tempel, tepatnya di Kalurahan Lumbungrejo, satu pohon tumbang menimpa rumah warga, namun telah tertangani.
Makwan menegaskan bahwa tidak terdapat korban jiwa dalam kejadian tersebut.
“Kami telah melakukan asesmen dan koordinasi lintas sektor untuk penanganan lanjutan serta distribusi bantuan darurat,” ujarnya.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Sleman, Bambang Kuntoro, menyebut pihaknya tengah menyiapkan bantuan logistik berupa bahan pangan dan non-pangan bagi para penyintas. Namun, ia menegaskan bahwa penyaluran bantuan disesuaikan dengan kondisi lapangan serta kategori kerentanan keluarga terdampak.
“Kami perhatikan status keluarga, apakah tergolong miskin atau tidak. Di beberapa titik, ada kampung siaga bencana yang memiliki stok logistik sehingga dapat langsung digunakan,” jelas Bambang.
BPBD Sleman mengimbau masyarakat tetap waspada terhadap perubahan cuaca ekstrem dan segera melaporkan kejadian darurat kepada aparat desa atau melalui kanal aduan BPBD terdekat. []
Nur Quratul Nabila A