Ibu Panik Urus Anak Sakit, Rumah di Bontang Ludes Terbakar Diduga karena Kompor Gas

BONTANG – Kebakaran hebat melanda sebuah rumah warga di kawasan padat penduduk Jalan Balikpapan, Kelurahan Gunung Telihan, Kota Bontang, Kalimantan Timur, Sabtu (17/5/2025).
Peristiwa yang terjadi sekitar pukul 10.11 WITA itu mengejutkan warga sekitar setelah kepulan asap tebal tampak membumbung tinggi ke udara dari lokasi kejadian.
Ketua RT 14, Fandy, menjelaskan bahwa dugaan sementara penyebab kebakaran berasal dari kompor gas yang lupa dimatikan oleh pemilik rumah. Saat kejadian, sang ibu diketahui sedang menggoreng telur sembari mengurus anaknya yang sedang sakit.
“Anak satunya lagi rewel, sementara ibunya sedang menggoreng telur sambil mengurus anak yang sakit di kamar. Mungkin karena panik, beliau meninggalkan dapur tanpa mematikan kompor,” ujar Fandy saat ditemui di warung miliknya yang berdekatan dengan lokasi kebakaran.
Api dengan cepat melalap seisi rumah. Korban yang diketahui sebagai penjual jajanan pentol telur di Tugu Selamat Bontang, mengalami syok berat dan sempat beberapa kali pingsan sambil menggendong salah satu anaknya.
Warga sekitar segera memberikan pertolongan dan menghubungi petugas pemadam kebakaran.
Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Disdamkartan) Kota Bontang mengerahkan tiga unit armada ke lokasi bersama tim dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Palang Merah Indonesia (PMI). Api berhasil dipadamkan sekitar pukul 11.00 WITA.
“Korban sempat diberikan oksigen karena pingsan beberapa kali, lalu langsung dibawa ke rumah sakit dengan ambulans PMI,” tutur Fandy.
Akibat kejadian tersebut, seluruh barang milik korban, termasuk dokumen penting, hangus terbakar. Saat ini, Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat (Dinsos-PM) Kota Bontang tengah melakukan pendataan untuk menyiapkan bantuan bagi korban terdampak.
Pihak berwenang mengimbau masyarakat untuk lebih waspada terhadap potensi kebakaran rumah tangga, khususnya penggunaan kompor gas di lingkungan padat penduduk. Penyuluhan keselamatan rumah tangga akan kembali digalakkan sebagai bentuk pencegahan jangka panjang. []
Nur Quratul Nabila A