Insiden Penyerangan Mapolres Tarakan: 5 Polisi Terluka, Oknum TNI Diduga Terlibat

TARAKAN – Markas Kepolisian Resor (Polres) Tarakan, Kalimantan Utara, diserang oleh sekelompok orang yang diduga merupakan oknum anggota TNI pada Senin malam (24/2/2025) sekitar pukul 23.00 WITA. Insiden ini menyebabkan lima personel kepolisian mengalami luka-luka serta kerusakan pada sejumlah fasilitas di kantor Polres Tarakan.

Video yang beredar di media sosial menunjukkan situasi mencekam saat sekelompok orang melakukan perusakan di Mapolres Tarakan. Kejadian ini menarik perhatian publik dan aparat keamanan, memicu penyelidikan lebih lanjut.

Menanggapi insiden tersebut, Panglima Komando Daerah Militer (Kodam) VI/Mulawarman, Mayor Jenderal TNI Rudy Rachmat Nugraha, mengonfirmasi bahwa pihaknya telah memeriksa sejumlah prajurit yang diduga terlibat. Saat ini, Subdenpom Tarakan tengah memanggil dan melakukan pemeriksaan lebih lanjut terhadap prajurit terkait.

“Kejadian yang melibatkan beberapa anggota Bantuan Penugasan (BP) Satgas Yonif 614/RJP di Tarakan pada Senin malam, 24 Februari 2025, sekitar pukul 23.30 WITA, merupakan kesalahpahaman semata,” ujar Rudy dalam keterangan tertulis yang dilansir Kompas.com, Selasa (25/2/2025).

Untuk menangani insiden ini, Pangdam VI/Mulawarman telah berkoordinasi dengan Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Kaltara, Inspektur Jenderal Polisi Hary Sudwijanto, serta Komandan Korem 091/Maharajalila, Brigadir Jenderal TNI Adek Chandra Kurniawan.

Selain itu, Kodam VI/Mulawarman dan Kodim Tarakan terus menjalin komunikasi dengan Polres Tarakan serta Polda Kaltara guna menyelesaikan permasalahan ini secara menyeluruh.

Hingga kini, motif penyerangan masih dalam penyelidikan. Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) VI/Mulawarman, Kolonel (Kav) Kristiyanto, menyebut bahwa insiden ini kemungkinan besar berawal dari kesalahpahaman yang terjadi sebelumnya. Namun, pihak berwenang masih terus mendalami kejadian ini untuk mengungkap latar belakangnya secara lebih jelas.

Sebagai tindak lanjut, aparat gabungan TNI dan Polri telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan mengumpulkan bukti-bukti untuk mengidentifikasi pelaku serta motif penyerangan. Pihak berwenang menegaskan bahwa siapa pun yang terbukti bersalah akan diproses sesuai hukum yang berlaku.

Insiden ini menjadi perhatian serius karena melibatkan dua institusi keamanan negara. Publik pun menantikan hasil penyelidikan guna memastikan penyelesaian kasus ini berlangsung secara adil dan transparan. []

Nur Quratul Nabila A

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *