Iran Ancam Pangkalan AS, Warga Amerika Dievakuasi

WASHINGTON D.C. – Pemerintah Amerika Serikat (AS) mengeluarkan peringatan keamanan global kepada seluruh warga negaranya, menyusul meningkatnya ketegangan di Timur Tengah akibat konflik antara Israel dan Iran.
Dalam peringatan yang dirilis pada Minggu (22/6/2025) waktu setempat, Departemen Luar Negeri AS menyebut situasi keamanan di berbagai negara dapat memburuk seiring eskalasi konflik yang melibatkan sekutunya dan musuh bebuyutannya di kawasan tersebut.
“Konflik antara Israel dan Iran telah mengakibatkan gangguan perjalanan dan penutupan wilayah udara secara berkala di seluruh Timur Tengah. Ada potensi demonstrasi terhadap warga negara AS dan kepentingan di luar negeri,” demikian isi pernyataan Departemen Luar Negeri AS, dikutip dari AFP, Senin (23/6/2025).
Dalam pernyataan tersebut, pemerintah AS tidak secara langsung menyebut peran aktifnya dalam operasi militer terbaru.
Namun, laporan internasional menyebut bahwa pesawat-pesawat militer AS ikut serta dalam serangan terhadap fasilitas nuklir Iran pada akhir pekan lalu. Serangan udara itu memicu reaksi keras dari pihak Teheran.
Iran mengancam akan membalas tindakan tersebut dengan menargetkan kepentingan dan pangkalan militer AS di kawasan Timur Tengah.
Pemerintah Iran juga menegaskan bahwa keterlibatan negara mana pun dalam serangan terhadap wilayahnya akan dianggap sebagai bentuk permusuhan.
“Setiap negara di kawasan ini atau di tempat lain yang digunakan oleh pasukan Amerika untuk menyerang Iran akan dianggap sebagai target yang sah bagi angkatan bersenjata kami,” ujar Ali Akbar Velayati, penasihat Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei, melalui siaran kantor berita resmi IRNA.
Sebagai langkah antisipatif, AS telah memulai evakuasi warganya dari sejumlah negara yang diperkirakan terdampak langsung oleh konflik.
Pada Sabtu (21/6/2025), pemerintah AS melakukan penerbangan evakuasi dari Israel untuk warga negara Amerika dan penduduk tetap AS yang tinggal di Israel atau wilayah Tepi Barat.
Sementara itu, Departemen Luar Negeri juga telah memerintahkan staf kedutaan besarnya di Irak dan Lebanon untuk segera meninggalkan kedua negara tersebut.
“Departemen Luar Negeri menyarankan warga negara AS di seluruh dunia untuk lebih berhati-hati,” bunyi imbauan resmi.
Peringatan global ini menunjukkan bahwa krisis di Timur Tengah tidak hanya berdampak lokal, melainkan berpotensi meluas menjadi krisis geopolitik yang mengancam stabilitas internasional dan keselamatan warga negara asing di banyak wilayah. []
Nur Quratul Nabila A