Irfan Hakim Nasihati Pinkan Mambo Soal Kritik Donat

JAKARTA – Fenomena selebritas yang merambah ke dunia usaha bukanlah hal baru, namun sering kali menimbulkan perdebatan publik, terutama ketika produk yang ditawarkan belum sepenuhnya siap dari segi kualitas maupun layanan.

Kasus yang belakangan melibatkan penyanyi Pinkan Mambo menjadi contoh nyata ketika kritik dari konsumen—dalam hal ini konten kreator makanan Nana Koot—memicu respons emosional dari pelaku usaha.

Kritik tersebut bermula dari ulasan Nana Koot terhadap donat buatan Pinkan Mambo yang dinilai tidak sebanding dengan harga yang dipatok.

Dalam unggahan TikTok-nya, Nana menyebut bahwa kemasan donat yang ia beli seharga Rp200.000 tidak layak.

“Bukan mau julid, tapi ini Rp200.000 aku beli, isinya 4 macam mix, cuma dapat kotaknya kayak gini,” ujar Nana Koot dalam videonya di akun @nanakoot.

Ia melanjutkan, “Ini kotaknya not representable, dengan harga Rp200.000 di-update dikit lah.”

Dari sisi rasa, Nana menyebut donat tersebut cukup empuk namun tidak sesuai ekspektasi.

“Even donat rumahan pun rasanya enggak kayak gini,” ujarnya.

“Bukan enggak enak, tapi ini bukan selera aku aja.”

Menanggapi kritik tersebut, Pinkan Mambo sempat terbawa perasaan. Ia mengakui bahwa saat Nana Koot melakukan pembelian, bisnis donatnya memang belum sepenuhnya siap.

“Namun waktu itu, mohon maaf, aku belum bisa begitu (beli kardus yang pantas), karena ya udah kejual aja yang penting hari ini kebeli susu anak,” jelas Pinkan.

“Aku enggak sempet ke pasar, soalnya aku jemuran banyak,” imbuhnya.

Meski begitu, Pinkan tetap menerima masukan yang disampaikan Nana dan menyatakan siap memperbaiki kualitas kemasan donatnya.

“Betul dia baik, dan aku akan memperbaiki kardusnya, terima kasih masukannya, aku bakal ke pasar sendiri cari kardusnya,” ucapnya.

Presenter Irfan Hakim yang hadir dalam program FYP Trans7 turut menanggapi pernyataan Pinkan.

Menurutnya, dalam berbisnis, penting untuk menanggapi kritik secara bijak dan menyadari bahwa setiap orang memiliki persoalan hidup masing-masing.

“Pinkan, yang punya kerjaan, punya beban, punya masalah, punya urusan tidak hanya kamu,” ujar Irfan.

“Semua orang juga punya. Jadi ketika memutuskan untuk berbisnis, ya melakukan yang terbaik,” tambahnya.

Namun, Pinkan menyatakan bahwa alasan ia tetap menjual donat saat itu adalah karena kebutuhan mendesak.

“Karena BU, karena butuh duit,” jawabnya saat ditanya Irfan mengapa tetap membuka penjualan.

Meski diskusi sempat berjalan emosional, Irfan tetap memberi pesan positif kepada Pinkan agar mensyukuri perhatian publik yang justru membuat produknya menjadi viral.

“Intinya bersyukur sekarang jadi viral,” kata Irfan.

Sementara itu, Nana Koot sendiri mengaku tak memiliki niat menjatuhkan usaha Pinkan.

Ia menegaskan bahwa ulasan yang ia buat semata-mata untuk perbaikan bisnis ke depannya.

“Itu demi kebaikannya,” ucap Nana.

Kasus ini menjadi refleksi bagaimana kritik publik dalam dunia digital harus ditanggapi secara proporsional, terutama oleh figur publik yang kini juga menjalani peran sebagai pelaku usaha.

Keterbukaan terhadap masukan dan kesiapan dalam menyediakan produk yang layak menjadi syarat penting untuk menjaga kepercayaan konsumen. []

Nur Quratul Nabila A

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *