Israel Izinkan Lima Truk Bantuan PBB Masuk ke Gaza Setelah 11 Pekan Blokade

GAZA – Untuk pertama kalinya dalam lebih dari dua bulan, Israel mengizinkan masuknya bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza. Lima truk milik Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), yang membawa makanan dan perlengkapan penting termasuk susu bayi, berhasil menembus blokade pada awal pekan ini.

Langkah ini disambut oleh Koordinator Kemanusiaan PBB sebagai kemajuan, namun dinilai sangat jauh dari cukup.

“Bantuan ini hanyalah setetes air di lautan dibandingkan dengan kebutuhan mendesak lebih dari dua juta warga Gaza,” ujar pejabat PBB dalam pernyataan resminya.

Bantuan tersebut menjadi yang pertama sejak Israel memberlakukan penghentian total pengiriman bantuan kemanusiaan dan pasokan komersial ke Gaza pada 2 Maret 2025. Langkah itu diambil bersamaan dengan dimulainya kembali operasi militer terhadap Hamas, yang mengakhiri dua bulan gencatan senjata antara kedua pihak.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan keputusan untuk mengizinkan masuknya bantuan terbatas merupakan tanggapan terhadap tekanan dari sekutu utamanya, Amerika Serikat, khususnya dari anggota Senat AS.

“Kita tidak boleh membiarkan terjadinya kelaparan, baik secara praktis maupun diplomatik,” tegas Netanyahu dalam sebuah pernyataan video yang dilansir media setempat.

Krisis kemanusiaan di Gaza semakin parah dalam beberapa pekan terakhir. Menurut data PBB, lebih dari 400.000 warga sipil telah mengungsi sejak serangan darat dan udara kembali digencarkan. Sementara itu, lebih dari 3.000 orang dilaporkan tewas akibat pemboman intensif di berbagai wilayah padat penduduk.

Kementerian Kesehatan di Gaza, yang berada di bawah kendali Hamas, menyatakan bahwa 57 anak meninggal dunia akibat kekurangan gizi selama 11 minggu terakhir. Laporan dari Integrated Food Security Phase Classification (IPC), lembaga pemantau ketahanan pangan yang didukung PBB, memperingatkan bahwa setengah juta warga Gaza kini menghadapi kondisi kelaparan akut.

Selain kekurangan pangan, blokade juga menyebabkan krisis pasokan obat-obatan dan bahan bakar. Rumah Sakit Indonesia di Gaza menjadi salah satu fasilitas medis yang terdampak paling parah, setelah akses masuknya diblokir pasukan Israel dengan bantuan drone pengintai (quadcopter).

Meskipun bantuan terbatas telah mulai mengalir, berbagai organisasi kemanusiaan mendesak agar akses kemanusiaan dibuka secara penuh dan berkelanjutan.

“Satu konvoi tidak akan menyelamatkan nyawa, tetapi pembukaan jalur bantuan secara permanen mungkin bisa,” tulis pernyataan resmi dari sejumlah lembaga internasional. []

Nur Quratul Nabila A

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *