Israel Klaim Respons Ancaman, Dua Palestina Tewas

JAKARTA – Ketegangan kembali meningkat di wilayah Tepi Barat yang diduduki setelah dua warga Palestina tewas ditembak pasukan Israel dalam sebuah insiden yang kembali menyoroti kerentanan warga sipil di kawasan tersebut. Peristiwa itu terjadi pada Minggu (07/12/2025) malam, dan baru dikonfirmasi oleh Kementerian Kesehatan Palestina sehari setelahnya.

Menurut laporan yang dilansir AFP, Senin (08/12/2025), otoritas kesehatan Palestina menyampaikan bahwa salah satu korban meninggal dunia pada Senin waktu setempat, sementara status korban lainnya belum mendapatkan konfirmasi resmi. Insiden tersebut kembali menambah daftar panjang bentrokan mematikan antara warga Palestina dan militer Israel dalam beberapa bulan terakhir.

Militer Israel menyebut insiden berawal ketika tiga warga Palestina dituduh melemparkan batu ke arah kendaraan yang melintas di jalan sekitar kota Azzun, di Kegubernuran Qalqilya. Dalam pernyataan resminya, Israel mengklaim tindakan mereka dilakukan sebagai respons langsung terhadap potensi ancaman keselamatan para pengguna jalan. “Tentara membalas dengan tembakan ke arah mereka; satu dari mereka berhasil dilumpuhkan, dan yang lainnya dinetralisir,” demikian pernyataan militer. Otoritas Israel menambahkan bahwa individu ketiga dalam kelompok itu telah “ditangkap”.

Seorang sumber keamanan Israel mengatakan kepada AFP bahwa warga Palestina yang disebut telah dinetralisir kemudian meninggal karena luka tembak yang dideritanya. Sementara orang ketiga masih berada dalam proses penahanan oleh aparat Israel untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Di sisi lain, Kementerian Kesehatan Palestina merilis data resmi mengenai salah satu korban, yakni Bara Qablan, 21 tahun. Ia disebutkan “meninggal karena luka yang dideritanya kemarin setelah ditembak” oleh pasukan Israel di wilayah yang sama. Meskipun demikian, kementerian yang berbasis di Ramallah itu belum menyampaikan keterangan mengenai korban kedua dalam insiden tersebut.

Azzun dan wilayah sekitarnya selama ini dikenal sebagai salah satu titik rawan bentrokan antara warga setempat dan pasukan Israel. Tuduhan mengenai pelemparan batu kerap menjadi alasan Israel melakukan tindakan represif, meskipun organisasi hak asasi manusia sebelumnya telah berkali-kali mengkritik penggunaan kekuatan mematikan untuk situasi yang dinilai tidak sebanding.

Insiden terbaru ini menambah daftar panjang ketegangan yang terjadi di tengah meningkatnya tekanan internasional terkait situasi hak asasi manusia di wilayah Palestina. Sejumlah pihak menilai bahwa tindakan Israel di Tepi Barat menunjukkan pola eskalasi penggunaan kekuatan yang semakin agresif, terutama menyasar warga sipil muda.

Kejadian tersebut juga terjadi di tengah meningkatnya kritik global terhadap kebijakan keamanan Israel, terutama setelah berbagai pernyataan internasional yang menyoroti tingginya angka korban jiwa di wilayah pendudukan. Dalam konteks yang lebih luas, insiden ini memperlihatkan bahwa Tepi Barat tetap menjadi titik sensitif dalam konflik berkepanjangan antara Israel dan Palestina.

Dengan belum adanya konfirmasi terkait korban kedua dari pihak Palestina, situasi di Azzun kemungkinan akan kembali menjadi sorotan, terutama mengingat reaksi yang kerap muncul dari kelompok masyarakat setempat setelah terjadinya penembakan serupa. Hingga kini, belum ada pernyataan tambahan dari otoritas Israel maupun Palestina mengenai perkembangan lanjutan kasus ini. []

Siti Sholehah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *