Israel Lanjutkan Serangan ke Gaza, 42 Warga Tewas dalam 24 Jam Terakhir

GAZA — Di tengah kemarahan masyarakat internasional atas serangan mematikan yang menewaskan 15 petugas medis, militer Israel kembali menggempur Jalur Gaza.

Berdasarkan laporan Al Jazeera pada Senin (7/4/2025), setidaknya 42 warga Palestina tewas dalam serangan yang berlangsung selama 24 jam terakhir.

Khan Younis menjadi wilayah yang paling terdampak, dengan sedikitnya 19 korban jiwa, termasuk perempuan dan anak-anak.

Pasukan Israel disebut menargetkan area permukiman serta tenda-tenda darurat yang menjadi tempat berlindung warga sipil.

Pertahanan Sipil Palestina melaporkan bahwa hingga saat ini masih banyak korban yang tertimbun di bawah puing bangunan.

Upaya evakuasi terus dilakukan untuk menyelamatkan korban yang mungkin masih hidup maupun mengevakuasi jenazah.

Selain Khan Younis, wilayah Az-Zeitoun di Kota Gaza juga menjadi sasaran. Di sana, dua warga Palestina dilaporkan tewas akibat serangan yang menyasar sejumlah rumah penduduk.

Kemarahan global kian meningkat usai beredarnya rekaman visual yang memperlihatkan tentara Israel menembaki petugas medis yang mengenakan rompi reflektif di dalam kendaraan bertanda jelas.

Serangan pada 23 Maret tersebut menewaskan 15 petugas medis dan memicu desakan internasional untuk penyelidikan menyeluruh.

Pengacara hak asasi manusia asal Inggris, Geoffrey Nice, yang sebelumnya terlibat dalam Pengadilan Kriminal Internasional untuk bekas Yugoslavia, menyebut tindakan tersebut sebagai “kejahatan perang berat”.

Ia menyatakan bahwa penembakan terhadap petugas medis tanpa alasan yang sah melanggar hukum humaniter internasional.

Militer Israel mengakui kesalahan atas insiden itu, namun awalnya menyebut bahwa konvoi medis tersebut “berperilaku mencurigakan” karena melaju tanpa lampu di tengah kegelapan.

Pernyataan itu terbantahkan oleh bukti video dari salah satu korban yang menunjukkan bahwa lampu kendaraan menyala saat mereka menjawab panggilan darurat.

Pasukan Pertahanan Israel (IDF) juga menuding sebagian petugas medis terkait dengan Hamas, tetapi hingga kini belum ada bukti konkret yang dipublikasikan.

“Mereka memang tidak bersenjata saat ditembak,” ungkap laporan tersebut.

Organisasi Bulan Sabit Merah Palestina bersama sejumlah badan kemanusiaan internasional mendesak investigasi independen atas insiden tersebut.

IDF menyatakan akan menyelidiki kasus ini secara internal, namun banyak pihak meragukan netralitas proses tersebut.

Serangan tanpa henti di Gaza telah memperburuk krisis kemanusiaan di wilayah itu.

Warga sipil, termasuk anak-anak dan tenaga medis, terus menjadi korban dalam konflik yang belum menunjukkan tanda-tanda mereda. []

Nur Quratul Nabila A

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *