Jalur Licin Gunung Pancar Buat Mobil Wisatawan Meluncur
JAKARTA – Upaya penyelamatan pengunjung wisata kembali menjadi perhatian publik setelah insiden tersesatnya dua mobil wisatawan di kawasan wisata Gunung Pancar, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Peristiwa yang terjadi pada Minggu (30/11/2025) sore itu berujung pada permintaan bantuan langsung kepada petugas pemadam kebakaran (damkar), setelah kendaraan mereka tergelincir di jalur menanjak yang licin.
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Bogor, Yudi Santosa, menjelaskan bahwa rombongan wisatawan tersebut awalnya hendak menuju salah satu restoran dan tempat wisata populer di kawasan Gunung Pancar. Rombongan yang membawa anggota keluarga dalam dua mobil itu memanfaatkan aplikasi peta digital untuk menemukan lokasi. Namun, alih-alih mendapatkan rute yang aman, mereka justru diarahkan ke jalan kecil yang sulit dilalui serta menjauhi tujuan.
“Pengunjung sebuah tempat wisata bertujuan mengunjungi salah satu tempat wisata atau restoran yang berada di kawasan Gunung Pancar dengan membawa sejumlah keluarganya menggunakan dua mobil,” ujar Yudi, Rabu (03/12/2025).
Menurut laporan yang diterima petugas, rasa tidak familiar terhadap kondisi medan Gunung Pancar menjadi penyebab wisatawan tersebut terus melaju tanpa mengetahui bahwa jalur yang dipilih semakin berbahaya. Setelah mengikuti arahan aplikasi navigasi, mereka merasa rute tersebut terlalu curam, licin, dan sempit.
“Setelah mengikuti arahan dari maps tersebut, pelapor merasa kalau jalan yang ia lalui terlalu berbahaya dan membuatnya semakin jauh dari tujuan,” tuturnya.
Kesadaran untuk kembali ke arah sebelumnya muncul ketika kondisi medan semakin tidak memungkinkan. Namun, saat kendaraan berusaha putar balik, salah satu mobil tergelincir akibat kontur tanah yang menanjak, basah, dan penuh bebatuan. Meski sudah berusaha mengevakuasi sendiri selama hampir satu setengah jam, situasi tak kunjung membaik.
“Setelah berusaha selama kurang lebih 1 jam 30 menit, akhirnya pelapor memutuskan untuk menghubungi kantor damkar terdekat untuk diteruskan kepada tim rescue untuk mengevakuasi kendaraan tersebut,” jelas Yudi.
Tim damkar yang menerima laporan langsung bergerak menuju lokasi dengan peralatan lengkap. Sesuai prosedur penyelamatan di medan perbukitan, petugas melakukan pengamanan area terlebih dahulu lalu menstabilkan posisi kendaraan sebelum menariknya ke jalur yang lebih aman. Seluruh proses berlangsung kurang lebih 100 menit.
“Situasi akhir kondusif berhasil dievakuasi oleh tim, evakuasi dilakukan selama 100 menit,” pungkasnya.
Insiden ini kembali menjadi pengingat bahwa penggunaan navigasi digital tidak selalu menjamin keselamatan di wilayah dengan topografi pegunungan. Pemerintah daerah mengimbau agar wisatawan lebih berhati-hati saat mengikuti jalur alternatif, serta memastikan kondisi kendaraan dan informasi medan sebelum bepergian ke kawasan wisata alam yang memiliki banyak jalur kecil dan licin saat musim hujan. []
Siti Sholehah.
