Jam Sekolah di Jabar Dimajukan, Siswa Kelabakan

TASIKMALAYA — Pemerintah Provinsi Jawa Barat resmi memberlakukan kebijakan baru terkait jam masuk sekolah bagi jenjang SMA dan SMK yang kini dimajukan menjadi pukul 06.30 WIB.

Aturan ini berlaku mulai Senin pagi (14/7/2025) sesuai arahan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, dan langsung berdampak pada aktivitas para siswa, guru, serta orang tua murid di berbagai wilayah, termasuk Kota Tasikmalaya.

Sejak pukul 06.00 WIB, suasana di sejumlah sekolah terlihat sibuk. Di tengah hujan yang mengguyur sejak malam, para siswa tampak tergesa-gesa tiba di sekolah.

“Takut kesiangan, Pak. Soalnya sekarang masuknya pukul 06.30,” ujar Chika (17), siswi SMAN 5 Tasikmalaya, yang berlari kecil menuju gerbang sekolah.

Sejumlah guru terlihat berjaga di depan pintu masuk sekolah untuk menyambut sekaligus mengatur kedatangan siswa. Para pelajar yang turun dari angkutan kota tampak berlarian sambil menenteng tas dan jas hujan yang masih basah.

Tidak hanya siswa, sejumlah orang tua murid pun merasa kewalahan dengan perubahan jadwal ini. Mereka mengeluhkan kesulitan dalam menyiapkan sarapan karena waktu yang terlalu pagi, sementara sebagian besar warung makan belum buka.

“Kasihan anak-anak, belum bisa sarapan. Lauk belum matang di warung, jadi berangkat cuma minum air putih. Kami harus bangun jauh lebih awal dari biasanya,” ujar Nani Indah (47), warga Gunung Sabeulah, Kota Tasikmalaya.

Meski demikian, tak semua siswa merasa keberatan dengan kebijakan ini. Rangga (17), siswa SMAN 2 Tasikmalaya, mengaku telah terbiasa bangun pagi dan menyiapkan diri sebelum Subuh.

“Saya bangun pukul 04.30 WIB, habis salat langsung siap-siap sekolah. Cuma kalau hujan seperti ini, seragam jadi basah dan di kelas kedinginan,” kata Rangga.

Selain pemberlakuan jam masuk baru, hari ini juga menandai dimulainya kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) bagi siswa baru jenjang SMA dan SMK. Di tengah tantangan cuaca dan penyesuaian jadwal, sekolah-sekolah di Jawa Barat tetap melaksanakan MPLS sesuai kalender pendidikan.

Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat menyatakan bahwa kebijakan ini diambil untuk mendisiplinkan siswa dan mengurangi kemacetan pada jam-jam sibuk. Namun, pihak sekolah diimbau untuk memberikan fleksibilitas pada masa awal penyesuaian, terutama pada masa MPLS. []

Nur Quratul Nabila A

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *