Jatah Untuk Balikpapan Sedikit
BALIKPAPAN tampaknya tak bisa berharap banyak pada Pemprov Kaltim. Setelah di APBD Kaltim 2014 kota ini hanya kebagian anggaran minim, kondisi lebih buruk tampaknya akan kembali terjadi pada perubahan APBD Kaltim tahun ini. Ya, Kota Minyak pesimistis bisa mendapat “kue” dari Pemprov Kaltim. Ini berkaca pada kondisi keuangan provinsi yang masih defisit.
Kepala tampaknya tak bisa berharap banyak pada Pemprov Kaltim. Setelah di APBD Kaltim 2014 kota ini Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Suryanto mengaku realistis. “Kami harapkan ada bantuan (provinsi) minimal Rp 85 miliar untuk tiga proyek multiyears contract (MYC) di Balikpapan. Tapi kalau melihat keadaannya, sepertinya sulit. Jadi kalau ada bantuan ya syukur, kalau tidak ya terpaksa harus pakai dana sendiri,” ujarnya, Rabu (28/5).
Kondisi keuangan daerah sendiri sejatinya tidak begitu sehat. APBD 2014 diketok sebesar Rp 3,003 triliun dengan defisit pembiayaan mencapai Rp 925 miliar. Hasil pembahasan APBD Perubahan (APBDP) Kaltim 2014, Senin (26/5) lalu, kata Suryanto, sudah ada gambaran bahwa defisit tersebut mampu tertutupi.
Sumber pendapatan yang dipakai untuk menutup defisit salah satunya berasal dari Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (Silpa) tahun 2013. Itu meliputi pelampauan pendapatan sekira Rp 271 miliar dan sisa lelang dari beberapa paket kegiatan.
“Syaratnya kami harus benar-benar mengikat pinggang karena praktis hampir tidak ada alokasi untuk kegiatan-kegiatan baru dalam APBD Perubahan, tidak seperti tahun lalu. Kecuali beberapa kegiatan kecil yang harus mendapat alokasi mendahului anggaran,” jelasnya.
Dikatakan, beberapa rasionalisasi anggaran juga dilakukan. Misalnya, usulan dari Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) senilai Rp 800 juta hanya disetujui Rp 300 juta. Sementara tiga proyek besar tetap dipaksakan mendapat kucuran dari APBD Perubahan Balikpapan. Yakni, Stadion Batakan dapat Rp 100 miliar, Balikpapan Islamic Center (BIC) Rp 50 miliar, dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Gunung Malang Rp 48 miliar.
“RSUD mendesak dapat alokasi, karena harus segera beroperasi akhir tahun. Sementara stadion dan BIC merupakan proyek MYC dan harus terus mendapat alokasi supaya pembangunan terus berlanjut. Mudah-mudahan ada bantuan dari provinsi. Solusi lainnya kami akan melakukan pendekatan dengan kontraktor supaya pembayaran bisa agak ditunda sampai tahun 2015,” imbuhnya.
Sementara, diakui tidak ada alokasi untuk Sirkuit Lamaru. Lintasan balap ini sudah mendapat alokasi Rp 58 miliar untuk pembangunan fondasi untuk kelas nasional. Kemungkinan ada alokasi lagi tahun depan.
Diketahui, Balikpapan tahun ini minim bantuan keuangan dari provinsi. Berdasar catatan Kaltim Post, dari tahun lepas tahun kucuran anggaran provinsi ke Kota Minyak relatif menurun. Pada 2012, pemkot mendapat bantuan keuangan sebesar Rp 200 miliar. Setahun kemudian jumlah itu anjlok menjadi Rp100 miliar. Bukannya meningkatkan, kota ini tahun 2014 malah hanya dapat Rp 50,4 miliar. [] RedFj/KP