Jembatan Sungai Arut Dibangun Ulang
KOTAWARINGIN BARAT – Untuk memperlancar arus lalu lintas antara kecamatan melalui Sungai Arut di Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kobar membangun kembali Jembatan Sungai Arut yang sudah ada dengan konstruksi yang lebih kokoh. Pemancangan tiang pancang pertamanya (ground breaking) dilakukan Senin lalu (08/6).
Bupati Kobar, Ujang Iskandar dan Wakil Ketua DPRD Provinsi Kalteng, Yustina Ismiati dan Ketua Baleg DPRD Provinsi Kalteng, Faridawaty D Atjeh, tepat di depan jembatan Sei arut yang akan digantikannya. Mereka memimpin pemancangan tiang pancang pertamanya.
Menurut Bupati Kotawaringin Barat, Ujang Iskandar, pembangunan kembali jembatan Sei Arut ini merupakan kebutuhan dari perkembangan Kabupaten Kotawaringin Barat, dimana banyaknya pengguna jalan yang semakin padat, dan merupakan penghubung ekonomi, baik penghubung warga antar kecamatan, antar Kabupaten maupun warga antar provinsi.
“Kita melihat arus pengguna jalan dan jembatan sangat padat sehingga jembatan ini harus diganti sehingga mobil bisa berpapasan saat melewati jembatan, dan jembatan ini merupakan jembatan kedua terunik disainnya setelah yang berada di Batam sehingga nanti bisa juga ini menjadi tempat wisata bagi masyarakat Kotawaringin Barat dan masyarakat lainnya,” ungkap Ujang Iskandar.
Ujang Iskandar menambahkan, pembangunan jembatan cabel-site ini menelan anggaran daerah melalui APBD Kabupaten Kotawaringin Barat sebesar Rp 5 Miliar untuk pembangunan tahap pertama dan pembangunan ini akan terus berlanjut terus hingga cepat selesai.
Sedangkan jembatan yang lama dengan panjang 150 meter itu nantinya akan dibongkar dan dipindahkan ke Desa Umpang Kecamatan Arut Selatan yang saat ini belum ada jembatan penyeberangan untuk akses masyarakat menuju kecamatan dan kabupaten.
Sementara itu Kepala Dinas Pekerjaan Umum Daerah (DPUD) Kabupaten Kotawaringin Barat, Agus Yuwono mengatakan bahwa pembangunan Jembatan Sungai Arut tidak terlepas dari peran serta masyarakat sehingga proses pembangunan cepat dilaksanakan dan nanti bisa digunakan sebagai salah satu infrastruktur yang menunjang tumbuh kembangnya perekonomian masyarakat baik yang ada diseberang maupun yang berada dari Kecamatan Kotawaringin lama.
“Panjang jembatan ini juga berbeda dengan jembatan yang lama. Panjang jembatan yang baru ini sepanjang 240 meter dengan lebar 9 meter sehingga mempermudah bagi mobil dengan ukuran besar untuk berpapasan,” katanya. Pembangunan jembatan ini ujga nantinya akan diusulkan ke Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Pusat untuk memberikan anggaran sharing sehingga proses percepatan pembangunan bisa cepat terlaksana.
Jembatan kabelsite ini akan dibangun oleh PT Kalta Jaya Tama Mandiri dan CV Borneo Perkasa dikerjakan selama hampir 700 hari sejak tahun 2015 hingga tahun 2017 mendatang, dengan pekerjaan sistem multi years kontrak tahun 2015. [] ANT