Jeroan Tertinggal, Polisi Selidiki Pencurian Kambing di Bogor

BOGOR – Kasus pencurian hewan ternak kambing yang terjadi di Desa Kuripan, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, menimbulkan keresahan di tengah masyarakat. Peristiwa ini tidak hanya merugikan pemilik ternak, tetapi juga memunculkan kekhawatiran warga akan keamanan lingkungan, khususnya di kawasan permukiman yang masih memiliki banyak kandang ternak tradisional.

Peristiwa pencurian tersebut menjadi perhatian publik setelah informasi mengenai kehilangan kambing milik warga beredar luas di media sosial. Menyikapi hal tersebut, kepolisian setempat turun tangan untuk melakukan penyelidikan sekaligus memberikan klarifikasi kepada masyarakat.

“Menindaklanjuti informasi yang beredar di media sosial Instagram terkait peristiwa kehilangan kambing di wilayah Desa Kuripan, Polsek Parung menyampaikan klarifikasi kepada masyarakat,” kata Kapolsek Parung Kompol Maman Firmansyah, Rabu (31/12/2025).

Menurut keterangan kepolisian, pencurian terjadi pada dini hari ketika kondisi lingkungan sekitar relatif sepi. Pelaku memanfaatkan situasi tersebut untuk melancarkan aksinya tanpa diketahui pemilik ternak maupun warga sekitar. Akibat kejadian ini, korban mengalami kerugian yang tidak sedikit, mengingat kambing merupakan salah satu sumber penghasilan dan tabungan jangka panjang bagi warga desa.

Dia mengatakan peristiwa itu terjadi pada dini hari tadi. Total lima ekor kambing milik warga dibawa kabur pencuri.

“Diketahui lima ekor kambing miliknya hilang. Kejadian tersebut baru diketahui sekitar pukul 07.00 WIB, saat pemilik hendak memberikan pakan ternak di kandang,” ungkapnya.

Kondisi di lokasi kejadian semakin menguatkan dugaan pencurian setelah ditemukan bagian jeroan kambing yang tertinggal di sekitar kandang. Temuan tersebut diduga merupakan sisa dari hewan ternak yang dicuri oleh pelaku, sehingga menimbulkan keprihatinan sekaligus kemarahan warga.

Di lokasi kejadian, ditemukan bagian jeroan kambing. Diduga jeroan tersebut merupakan bagian tubuh kambing yang dicuri oleh pelaku pencurian.

Sebagai tindak lanjut, aparat kepolisian bersama unsur desa langsung melakukan pengecekan di tempat kejadian perkara. Langkah ini dilakukan untuk mengumpulkan informasi awal, mencari petunjuk, serta mendalami kemungkinan adanya saksi yang melihat atau mendengar aktivitas mencurigakan sebelum kejadian berlangsung.

“Bhabinkamtibmas Desa Kuripan telah melakukan pengecekan tempat kejadian perkara (TKP) serta berkoordinasi dengan perangkat desa dan warga sekitar guna mengumpulkan data dan keterangan awal,” tuturnya.

Pihak kepolisian juga mengimbau masyarakat agar tidak mudah terpengaruh oleh isu atau spekulasi yang berkembang di media sosial, yang berpotensi memicu kepanikan atau kesalahpahaman. Warga diminta untuk tetap tenang dan mempercayakan penanganan kasus tersebut kepada aparat berwenang.

“Serta mengedepankan komunikasi dengan pihak kepolisian apabila menemukan hal-hal yang mencurigakan di lingkungan masing-masing,” ucapnya.

Kasus ini menjadi pengingat pentingnya kewaspadaan kolektif dan kerja sama antara warga dengan aparat keamanan. Polisi berharap masyarakat dapat meningkatkan sistem keamanan lingkungan, termasuk ronda malam dan pengawasan kandang ternak, guna mencegah kejadian serupa terulang di kemudian hari. []

Siti Sholehah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *