Joko Anwar Mantap Garap Eksekutors Usai Respons Positif Film Terbaru

JAKARTA – Sutradara kenamaan Joko Anwar mengungkapkan keyakinannya untuk menggarap film baru berjudul Eksekutors. Hal tersebut diutarakan setelah perilisan film terbarunya, Pengepungan di Bukit Duri, mendapat respons positif dari publik.
Melalui unggahan di platform X (sebelumnya Twitter) pada Minggu (20/4/2025), Joko menyampaikan, “Sambutan hangat buat Pengepungan di Bukit Duri bikin makin manteb buat bikin Eksekutors.”
Meski demikian, Joko Anwar dan rumah produksi Come and See Pictures belum secara resmi mengonfirmasi bahwa Eksekutors menjadi proyek film panjang selanjutnya. Informasi seputar proyek tersebut pun masih terbatas.
Namun, dalam wawancara eksklusif bersama CNNIndonesia.com, Joko sempat membocorkan sedikit gambaran tentang plot film Eksekutors. Ia menyebut, film tersebut akan mengangkat kisah sekelompok anak muda yang berkumpul untuk menjalankan sebuah misi ekstrem: membunuh para koruptor.
“Suatu hari nanti, saya ingin membuat film tentang para anak-anak muda yang membunuhi koruptor, berjudul Eksekutors,” ujarnya pada Kamis (17/4/2025).
Gagasan tersebut ternyata bukan hal baru. Joko Anwar pertama kali menyuarakan ide tersebut sejak 2013, sesaat setelah perilisan Modus Anomali. Dalam pernyataannya kala itu, ia mengaku terinspirasi oleh rasa frustrasi terhadap kondisi politik Tanah Air.
“Judulnya Eksekutors. Cerita tentang anak muda yang membunuh semua politikus,” ujarnya di Gedung Sapta Pesona Kemenparekraf, Jakarta Pusat, pada 2 September 2013.
Kini, lebih dari satu dekade kemudian, keinginan tersebut kembali mencuat bersamaan dengan euforia rilis Pengepungan di Bukit Duri, film panjang ke-11 dalam kariernya.
Film Pengepungan di Bukit Duri sendiri berlatar distopia Indonesia yang dilanda konflik rasial dan diskriminasi sosial. Cerita berfokus pada sosok guru pengganti yang mengajar di SMA Duri Jakarta, sekolah yang dikenal karena murid-muridnya yang berperilaku kasar dan tidak disiplin.
Film ini diperankan oleh sejumlah aktor muda berbakat, di antaranya Morgan Oey, Omara Esteghlal, Hana Pitrashata Malasan, Endy Arfian, Fatih Unru, Satine Zaneta, Dewa Dayana, Florian Rutters, dan lainnya.
Joko mengungkapkan bahwa ia membutuhkan waktu 17 tahun untuk memantapkan naskah film ini sebelum akhirnya diproduksi. Naskah Pengepungan di Bukit Duri telah ia tulis sejak 2007.
“Setelah 17 tahun menimbang-nimbang dan menajamkan skenarionya, saya merasa baru saat ini cukup dewasa untuk bisa membuat film ini,” tuturnya dalam jumpa pers pada Oktober 2024.
Film tersebut kini telah mencatat 272.092 penonton dalam tiga hari penayangan, bersaing dengan sejumlah film Lebaran seperti Jumbo, Pabrik Gula, dan Komang.
Dengan kian matangnya visi dan eksekusi Joko Anwar dalam sinema, publik pun menanti kejelasan Eksekutors sebagai proyek berikutnya yang tak kalah berani dan kontroversial. []
Nur Quratul Nabila A