Jokowi Tetap Ketua Dewan Pembina Projo, Budi Arie: Kami Hanya Pelaksana
JAKARTA – Ketua Umum Projo, Budi Arie Setiadi, menegaskan bahwa Presiden ke-7 Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi), merupakan sosok utama di balik berdirinya organisasi relawan tersebut. Ia menyebut Jokowi sebagai “pemilik sesungguhnya” Projo, sementara dirinya dan jajaran lainnya hanya bertindak sebagai pelaksana di lapangan.
“Gini, tadi ada soal Dewan Pembina, Pak Jokowi tetap menjadi Ketua Dewan Pembina. Karena Pak Jokowi pemilik Projo sesungguhnya, dan kami-kami cuma pelaksana aja,” ujar Budi Arie kepada wartawan di Jakarta, Rabu (29/10/2025).
Pernyataan itu disampaikan menjelang pelaksanaan Kongres III Projo yang akan digelar dalam waktu dekat. Budi Arie memastikan bahwa Jokowi akan hadir secara langsung sebagai Ketua Dewan Pembina dalam forum tertinggi organisasi relawan tersebut.
“Kongres ini merupakan forum tertinggi organisasi Projo yang nanti akan diikuti oleh seluruh peserta dari seluruh Indonesia. Projo seluruh Indonesia, DPD maupun DPC Projo seluruh Indonesia. Temanya adalah selalu setia di garis rakyat,” ungkapnya.
Budi Arie menambahkan bahwa selain Jokowi, pihaknya juga telah mengundang Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka untuk menghadiri acara tersebut. Ia menyebut sudah menjalin komunikasi dengan pihak Istana terkait kehadiran keduanya.
“Dan juga Pak Presiden Republik Indonesia Pak Prabowo yang sedang kunjungan ke luar negeri juga sudah terkomunikasi. Mudah-mudahan beliau ada di Indonesia dan akan hadir dalam acara Kongres III Projo dan tentu bersama Pak Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka,” tuturnya.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal Projo, Handoko, menjelaskan bahwa Kongres III kali ini bukan hanya ajang silaturahmi internal, tetapi juga wadah bagi organisasi untuk memberikan masukan konstruktif kepada pemerintahan Prabowo-Gibran. Menurutnya, Projo ingin menunjukkan bahwa dukungan terhadap pemerintah tidak berarti kehilangan daya kritis.
“Jadi dukungan kita terhadap pemerintahan Prabowo-Gibran ini tentu bentuknya adalah salah satu kita memberikan rekomendasi, mungkin juga resolusi, jadi kita ini akan berupaya untuk memberikan masukan-masukan,” kata Handoko.
Ia menegaskan bahwa Projo tidak akan menjadi organisasi “asal bapak senang”, melainkan tetap menjaga independensi serta semangat kerakyatan sebagaimana yang ditanamkan oleh Jokowi sejak awal berdirinya organisasi.
Dengan kehadiran Jokowi, serta undangan kepada Prabowo dan Gibran, Kongres III Projo diperkirakan menjadi momentum penting yang menandai kesinambungan antara gerakan relawan era Jokowi dengan pemerintahan baru, sekaligus menunjukkan posisi Projo sebagai kekuatan sosial politik yang tetap relevan di panggung nasional. []
Siti Sholehah.
