Kabid Kebudayaan Disdikbud Kukar Hadiri Pembukaan Festival Budaya Nutuk Beham

KUTAI KARTANEGARA – Kepala Bidang (Kabid) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), menghadiri secara langsung pembukaan Festival Budaya Kutai Adat Lawas Nutuk Beham. Bertempat di Desa Kedang Ipil, Kecamatan Kota Bangun Darat, Kukar, Jum’at, (09/05/2025).
Kegiatan ini akan berlangsung mulai dari tanggal 09 sampai dengan 11 Mei 2025, dengan menyajikan beragam pertunjukan seni dan budaya didalamnya. Festival Budaya Nutuk Beham tersebut, dibuka langsung oleh Camat Kota Bangun Darat Zulkifli.
Kabid Kebudayaan Disdikbud Kukar Fuji Utomo, mengungkapkan bahwa Festival Budaya Nutuk Beham ini merupakan sesuatu yang harus terus kita jaga dan lestarikan kepada semua generasi muda.
“Pelestarian terhadap kebudayaan lokal seperti Nutuk Beham yang ada di Desa Kedang Ipil harus terus kita jaga dan lestarikan, sebagai suatu bagian dari identitas daerah yang ada di Kukar,” jelasnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa, Disdikbud Kukar juga mendukung penuh kegiatan ini dengan berkontribusi dalam memfasilitasinya selama tiga tahun berturut-turut.
“Selain itu, Disdikbud Kukar pada tahun 2024 lalu, melaksanakan workshop Belian Namang, serta memberikan bantuan alat kesenian bagi Lembaga Adat Kutai Lawas,” jelasnya lagi.
Melalui kegiatan ini, diharapkan adat istiadat yang menjadi warisan leluhur dapat terus dijaga dan dilestarikan secara berkelanjutan dari waktu ke waktu. Tradisi yang telah mengakar kuat di tengah masyarakat ini merupakan cerminan identitas dan kekayaan budaya yang dimiliki oleh Kutai Kartanegara (Kukar). Dalam era modern yang serba cepat, budaya lokal seperti ini perlu mendapatkan perhatian serius agar tidak tergerus oleh derasnya arus globalisasi dan perkembangan teknologi.
Pelestarian adat istiadat bukan hanya menjadi tanggung jawab para tetua adat atau masyarakat adat semata, namun juga menjadi bagian penting dalam peran pemerintah daerah, institusi pendidikan, hingga generasi muda. Harapannya, kegiatan semacam ini dapat menumbuhkan kembali rasa cinta terhadap budaya sendiri serta memperkuat nilai-nilai kearifan lokal yang menjadi fondasi kehidupan bermasyarakat.
Kegiatan ini juga diharapkan dapat menjadi sarana edukasi dan pengenalan budaya kepada masyarakat luas, terutama kalangan anak-anak dan remaja, agar mereka memiliki pemahaman yang mendalam tentang akar budayanya sendiri. Dengan demikian, tradisi dan adat istiadat yang ada tidak hanya menjadi tontonan, tetapi juga menjadi tuntunan dalam kehidupan sehari-hari.
“Disdikbud Kukar akan terus mendorong pelestarian kebudayaan seperti ini, melalui berbagai program yang dijalankan, agar kelestariannya dapat terus terjaga,” tutupnya. []
Rudi Harahap.