Kabut Asap Tipis Selimuti Riau, Karhutla Belum Teratasi

PEKANBARU — Kabut asap tipis mulai menyelimuti sejumlah wilayah di Provinsi Riau akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang masih berlangsung sejak beberapa hari terakhir.
Pantauan pada Jumat (18/7/2025) pagi menunjukkan kabut asap mulai tampak sejak pukul 06.00 hingga sekitar pukul 09.00 WIB.
Asap tipis terlihat menutupi kawasan permukiman warga di Desa Rimbo Panjang, Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar.
Selain itu, kabut juga terpantau jelas di sepanjang ruas Jalan Lintas Sumatera yang menghubungkan Pekanbaru dan Bangkinang. Namun, selepas pukul 09.00 WIB, kabut asap tersebut mulai menghilang seiring meningkatnya intensitas sinar matahari.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau, Sri Sadono Mulyanto, saat dikonfirmasi menyatakan bahwa hingga saat ini belum ada lonjakan kasus penyakit infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) akibat dampak kabut asap.
“Sejauh ini belum ada peningkatan kasus ISPA terkait asap,” ujar Sadono melalui pesan WhatsApp kepada Kompas.com, Jumat.
Meski demikian, pihaknya mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap kemungkinan paparan asap.
Sadono menyarankan warga agar menggunakan masker saat berada di luar ruangan dan membatasi aktivitas luar rumah jika kualitas udara menurun.
“Jika mulai ada peningkatan kabut asap, sebaiknya batasi kegiatan di luar rumah, gunakan masker, dan konsumsi air putih yang cukup,” tambahnya.
Sebagai informasi, titik-titik api karhutla di Provinsi Riau saat ini tersebar di beberapa wilayah, yakni Kabupaten Kampar, Kota Pekanbaru, dan Kabupaten Rokan Hilir.
Beberapa titik api bahkan telah terdeteksi selama lima hari terakhir dan belum berhasil dipadamkan secara menyeluruh.
Selain menimbulkan gangguan jarak pandang, kabut asap dikhawatirkan dapat memperburuk kualitas udara dan membahayakan kesehatan masyarakat, khususnya kelompok rentan seperti anak-anak, lansia, dan penderita penyakit pernapasan kronis.
Pemerintah daerah bekerja sama dengan pihak TNI, Polri, dan masyarakat terus berupaya memadamkan api di sejumlah lokasi guna mencegah meluasnya dampak karhutla. []
Nur Quratul Nabila A