Kalau Bukan H Nan
KETUA Asosiasi Kabupaten (Askab) Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Kutai Kartanegara (Kukar), Ardinansyah, memiliki style tersendiri dalam membina persepakbolaan di kabupaten berjuluk Idaman ini. Ia ternyata visioner sekaligus ambisius.
Setelah dilantik menjadi Ketua Askab PSSI Kukar pada 21 Maret 2020 lalu oleh Bupati Kukar Edi Damansyah, Ardinansyah dapatkan pesan dari orang nomor satu Kukar itu, kesebelasan daerah harus bisa mencetak rekor baru, sukses mempersembahkan medali emas.
Pandangan Edi Damansyah mengenai potensi bibit unggul daerah, sepertinya masuk di akal Ketua Askab PSSI Kukar yang akrab disapa H Nan. Harus ada terobosan yang dijalankan agar bibit unggul itu mencuat ke permukaan.
“Tidak mungkin di 193 desa 44 kelurahan yang ada di 18 kecamatan ini, tidak ada putra putra kita yang punya talenta. Ini yang harus diutamakan nanti, pembinaan baik pasti hasilnya baik,” ujar Edi Damansyah kala itu.
Tak sampai setahun setelah dilantik, H Nan melalui Askab Kukar menyelenggarakan seleksi daerah (Selekda) di seluruh kecamatan yang berjumlah 18. Hasilnya terjaring banyak pesepak bola berbakat, dari berbagai usia.
Melihat potensi yang luar biasa, H Nan bukan saja menjadi punya visi membangkitkan persepakbolaan daerah, tetapi berambisi meraih medali emas di banyak ajang kompetisi. Di penghujung 2022, Askab PSSI Kukar pun dibuat sibuk.
Sejumlah even menanti, mulai dari Pekan Olahraga Pelajar Daerah (Popda) XVI di Kabupaten Paser, Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) VII di Berau, hingga Piala Soeratin. Semua ditarget mendapat medali emas. itu luar biasa!
Sayangnya, pada ajang Popda XVI di Paser, squad dari Kukar hanya mampu berprestasi di babak semi final. Tapi kekalahan itu terbayar di Porprov VII di Berau setelah sukses mengalahkan Berau dengan skor 1-0 di babak final.
Bangkit dari keterpurukan memang tidak mudah. Setelah absen beberapa tahun menjadi kampiun, ditambah lagi dihadapkan pandemi corona virus desease 2019 (covid-19), aral melintang untuk bangkit cukup banyak.
Jika bukan H Nan yang memimpin Askab PSSI Kukar ditambah pemikiran cerdas sang Bupati yang memberi inspirasi, apa jadinya persepakbolaan di Kukar? []