Kaltim Dorong Ekonomi Halal Lewat Festival Keagamaan

SAMARINDA — Kegiatan keagamaan di Kalimantan Timur kini tidak hanya menjadi ruang untuk mempererat spiritualitas, tetapi juga wadah strategis memperkuat pemahaman ekonomi berbasis syariah. Hal tersebut tampak dalam gelaran Tabligh Akbar Kaltim Halal Festival (KalaFest) 2025, yang berlangsung di pelataran Masjid Baitul Muttaqien, Islamic Center Samarinda, Sabtu (24/05/2025).
Dipadati ribuan peserta, acara ini menghadirkan suasana religius sekaligus edukatif. Dengan kehadiran penceramah nasional Habib Ja’far, masyarakat dari berbagai penjuru daerah berkumpul tidak hanya untuk menyimak tausiah, tetapi juga menyerap pemahaman baru mengenai pentingnya ekosistem halal dan keuangan syariah dalam membangun kesejahteraan.
Tabligh Akbar ini menjadi momentum penting yang menegaskan bahwa spiritualitas dan ekonomi bukanlah dua hal yang terpisah, melainkan dapat saling menguatkan. Sebagai festival yang mengusung tema besar integrasi dakwah dan literasi ekonomi halal, KalaFest menjadi simbol arah pembangunan yang inklusif di Kalimantan Timur.
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur menunjukkan dukungan penuh terhadap kegiatan ini. Melalui Staf Ahli Gubernur Bidang Sumber Daya Alam, Perekonomian Daerah, dan Kesejahteraan Rakyat, Arief Murdiyanto, Gubernur Rudy Masud menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan ini. “Dalam rangka acara Tabligh Akbar Kaltim Halal Festival 2025, kami menyambut baik dan memberikan apresiasi setinggi-tingginya atas terselenggaranya kegiatan ini,” ujar Arief.
Menurut Arief, KalaFest tidak sekadar agenda seremonial, tetapi berperan penting sebagai ruang edukatif yang memperluas pemahaman publik mengenai ekonomi dan keuangan syariah. “Kegiatan ini tidak hanya menjadi sarana dakwah dan penguatan spiritual, tetapi juga membuka ruang dialog serta pemahaman yang lebih luas tentang ekonomi dan keuangan syariah sebagai bagian penting dari upaya membangun kesejahteraan umat,” jelasnya.
Pemerintah daerah memandang penguatan ekonomi berbasis nilai-nilai Islam sebagai landasan penting menuju tatanan masyarakat yang adil, inklusif, dan berdaya. Arief menegaskan bahwa pendekatan syariah dalam pembangunan ekonomi bukanlah opsi tambahan, melainkan bagian tak terpisahkan dari visi pembangunan jangka panjang Kalimantan Timur.
“Membangun kesejahteraan umat melalui keuangan komersial dan sosial sangat relevan dengan komitmen kita di Kalimantan Timur. Hal ini sejalan dengan upaya kita dalam mendorong ekonomi inklusif yang berbasis nilai-nilai keadilan, keberkahan, dan kebersamaan. Ekonomi syariah, bagi kami, bukan sekadar alternatif, melainkan jawaban untuk masa depan,” katanya.
KalaFest 2025 juga disebut menjadi bagian dari strategi jangka panjang menuju pencapaian Generasi Emas 2045. Pemprov Kaltim menargetkan pembentukan ekosistem ekonomi syariah yang kuat dan berkelanjutan sebagai identitas baru daerah ini.
“Kami yakin kita mampu membangun ekosistem yang memberdayakan masyarakat dan menyejahterakan mereka, sebagai bagian dari identitas kita menuju Generasi Emas Provinsi Kalimantan Timur. Provinsi Kalimantan Timur berkomitmen untuk terus menghadirkan sektor-sektor unggulan ekonomi halal, serta memperkuat literasi dan keuangan syariah sebagai pondasi menuju pembangunan yang berkeadilan dan berkelanjutan,” jelas Arief.
Sebagai penutup, Arief tak lupa menyampaikan penghargaan kepada Habib Ja’far yang telah membagikan tausiah dalam acara tersebut. “Terakhir, kami mengucapkan terima kasih kepada Habib Ja’far atas kehadirannya.
Semoga tausiah beliau malam ini dapat menambah keimanan kita dan memperkuat komitmen kita dalam mewujudkan masyarakat Kalimantan Timur yang religius, sejahtera lahir, dan batin.” KalaFest 2025 tidak hanya menjadi panggung dakwah, namun juga mencerminkan arah baru pembangunan daerah: menyeimbangkan pertumbuhan spiritual dengan penguatan ekonomi berbasis syariah, demi masa depan Kalimantan Timur yang lebih religius dan sejahtera. []
Penulis: Putri Aulia Maharani | Penyunting: Enggal Triya Amukti | ADV Diskominfo Kaltim