Kaltim Optimistis Raih Prestasi di Popnas, Peparpenas, dan Potradnas

ADVERTORIAL – Tahun 2025 menjadi momen yang berbeda bagi dunia olahraga pelajar dan tradisional Indonesia. Format penyelenggaraan sejumlah ajang nasional mengalami perubahan signifikan, termasuk penyatuan dua event besar dalam satu waktu dan lokasi. Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) menetapkan Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Popnas) dan Pekan Paralimpik Pelajar Nasional (Peparpenas) akan digelar bersamaan di Jakarta pada November mendatang.

Thomas Alva Edison, Kepala Seksi Olahraga dan Rekreasi Tradisional Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kalimantan Timur (Kaltim), mengungkapkan bahwa sebelum ajang nasional tersebut, Kaltim memiliki agenda di tingkat provinsi berupa Kejuaraan Airsoft Gun. Ia menyebut, fokus daerah saat ini adalah mempersiapkan atlet untuk tiga event besar: Popnas, Peparpenas, dan Pekan Olahraga Tradisional Nasional (Potradnas).

“Di wilayah saya, yang terdekat adalah Kejuaraan Airsoft Gun tingkat provinsi. Untuk tingkat nasional, saat ini kami menunggu dua event besar, yakni Pekan Olahraga Tradisional Nasional (Potradnas) dan Pekan Paralimpik Pelajar Nasional (Peparpenas),” ujarnya, Jumat (08/08/2025).

Potradnas 2025 rencananya berlangsung pada minggu kedua November, meski hingga kini tuan rumah belum diumumkan. Perhelatan kali ini mengalami penyederhanaan cabang olahraga yang dipertandingkan.

“Potradnas rencananya digelar pada minggu kedua November, meski tuan rumahnya belum dipastikan. Tahun ini hanya ada tiga cabang yang dipertandingkan, yaitu egrang, gasing, dan sumpit. Awalnya ada lima cabang, namun dua lainnya bakiak dan hadang dihapus karena efisiensi anggaran,” jelas Thomas.

Sementara itu, Peparpenas 2025 menghadirkan format baru. Menurut Thomas, semula event tersebut direncanakan di Mandalika atau Palembang, namun berubah menjadi satu paket dengan Popnas demi efisiensi.

“Peparpenas tahun ini cukup unik karena awalnya akan dilaksanakan di Mandalika atau Palembang, namun akhirnya diputuskan digelar bersamaan dengan Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Popnas) di Jakarta pada bulan November. Keputusan ini juga bagian dari efisiensi,” paparnya.

Kondisi tersebut menuntut penyesuaian teknis. Para juri yang bertugas akan melaksanakan penilaian di dua ajang berbeda pada hari yang sama.

“Ini pertama kalinya Popnas dan Peparpenas dilaksanakan di tempat dan waktu yang sama. Nantinya, para juri yang bertugas di Popnas pada pagi hari akan langsung bergeser untuk menilai pertandingan Peparpenas di sore harinya. Kondisi seperti ini belum pernah terjadi sebelumnya,” tambahnya.

Dispora Kaltim terus berkoordinasi dengan Kemenpora untuk memastikan kesiapan kontingen, termasuk administrasi, teknis, dan logistik atlet. Meskipun jumlah cabang Potradnas berkurang, Kaltim optimistis tetap dapat meraih hasil terbaik.

Perubahan format ini mencerminkan adaptasi penyelenggaraan olahraga nasional di tengah keterbatasan anggaran, dengan harapan kualitas kompetisi tetap terjaga dan semangat pembinaan atlet muda tidak berkurang.[]

Penulis: Putri Aulia Maharani | Penyunting: Aulia Setyaningrum

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *