Kapal Dompeng Tabrak Speedboad
Kecelakaan lalu lintas laut kembali terjadi di perairan Tarakan, sekitar pukul 13.00 siang kemarin (17/6) speedboad Netralis mesin 200 PK dari Kabupaten Tana Tidung (KTT) menuju Tarakan yang sebelumnya singgah di Kecamatan Sesayap KTT. Speedboad mengangkut 22 penumpang serta 2 diantaranya anak dan balita nyaris tenggelam akibat ditabrak kapal dompeng dengan mesin 40 PK.
Dompeng bermuatan 2 orang itu diduga hendak berangkat menuju ke tambak, sementara speedboad Netralis akan sandar menurunkan penumpang di Pelabuhan Malundung, saat berada di depan Pelabuhan Ramayana, entah pengemudi tak melihat atau kurang sigap menghindar,
namun saksi mata menyebutkan kedua kapal dengan kecepatan cukup tinggi itu saling bertabrakan dan kapal dompeng menabrak bagian tengah speedboad dimotori Agus (41).
Setelah ditabrak, speedboad oleng ke kiri dan hampir terbalik, penumpang yang berada di dalam langsung melompat keluar dari dalam speedboad, sementara kapal dompeng langsung terguling dan terbalik. Meski tak ada korban jiwa, 9 orang dinyatakan luka parah akibat kapal terbalik, premium yang disimpan dalam jeriken tumpah, akibatnya dua balita berusia 1 tahun dan 5 bulan tertelan premium tersebut.
Pantauan Koran Kaltara di lokasi kejadian, korban langsung dilarikan ke Rumah Sakit Pertamedika, sementara 2 balita setelah mendapat perawatan medis di Pertamedika, kemudian dirujuk ke RSUD Tarakan lantaran mengalami sesak nafas parah akibat meminum air laut dan premium.
Motoris speedboad, Agus saat ditemui disela perawatan akibat luka di bagian kepala menabrak kemudi mengaku melihat kapal dompeng yang melaju kearah kapal dikemudikan.
“Saya kira, perahunya akan perlahan dan membiarkan kami melintas atau menghindar.
Ternyata tidak, sampai akhirnya terjadi tabrakan. Dalam kondisi tenggelam, bensin tumpah mengenai penumpang, yang bisa berenang sempat pingsan karena menghirup bensin,” ujarnya.
Sebenarnya, life jacket juga disiapkan dalam speed, karena panik dan speedboad terbalik membuat kesulitan mencari life jacket. Hanya ditemukan satu life jacket dan pelampung,
namun dengan penumpang banyak, tak ada yang gunakan life jacket, beruntung lokasi kejadian tak jauh dari markas Polair Polres Tarakan, dibantu warga sekitar memberikan pertolongan.
Seluruh korban, belum ada yang bisa dimintai keterangan karena masih dalam kondisi shock. Sementara pengemudi kapal dompeng saat kejadian menurut saksi mata diselamatkan kapal barang, namun hingga kini belum diketahui keberadaannya.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari Polres Tarakan terkait insiden yang hampir memakan korban jiwa.
“Saya belum berani berkomentar, karena masih kumpulkan data dan belum periksa saksi maupun korban,” ujar Kapolres Tarakan AKBP Sarif Rahman melalui Kasat Polair Polres Tarakan Ipda Bachtiar kepada Koran Kaltara ditemui di lokasi kejadian, kemarin.
Dikonfirmasi terpisah, Bupati KTT H Undunsyah mengaku siap menanggung biaya pengobatan seluruh penumpang yang diketahui adalah warganya.
“Kami akan berikan tanggungan kecelakaan atas korban, saat ini Kesbangpol menuju Tarakan dan berangkat pukul 14.00 Wita (kemarin. Red) untuk memastikan dan melakukan pendataan korban,” ujar Undunsyah dihubungi melalui telepon selularnya, sore kemarin.
Undunsyah juga mengaku saat ini tengah berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan KTT guna untuk tahu informasi kejadian menimpa warganya.
“Sebagai bupati, saya prihatin atas kecelakaan transportasi laut yang menimpa speedboad non-reguler bawa warga saya ke Tarakan,” ucapny [] RedFj/KK