Kapal Maryam Indah Terbakar, Satu Tewas Dua Hilang

LUWUK – Kebakaran kapal kembali menambah daftar insiden laut di perairan Indonesia. Kali ini, KLM Maryam Indah dilaporkan terbakar di perairan Luwuk, Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah, Sabtu (13/09/2025) dini hari. Situasi gelap dan cuaca malam membuat proses evakuasi penuh tantangan, namun tim SAR gabungan tetap bergerak cepat menyelamatkan para penumpang.
Laporan pertama kebakaran kapal masuk ke Pos SAR Luwuk pada pukul 00.59 WITA. Hanya beberapa menit kemudian, KN SAR Bhisma dikerahkan ke lokasi. Unsur Polres Luwuk, BPBD Banggai, Pos AL, Syahbandar, hingga masyarakat pesisir ikut bergabung dalam operasi darurat ini. Sinergi itu membuat proses pemadaman dan evakuasi bisa dilakukan lebih cepat meski kondisi lapangan sangat terbatas.
Kepala Kantor SAR Palu, Muh Rizal, menegaskan peristiwa ini menjadi pelajaran penting betapa krusialnya kerja sama lintas sektor dalam menghadapi bencana laut.
“Tanpa sinergi ini, penanganan tentu akan lebih lambat. Kehadiran tugboat Pertamina juga sangat membantu mempercepat pemadaman,” ujarnya, Sabtu (13/09/2025).
Dalam operasi penyelamatan, tim berhasil mengevakuasi dua orang dalam kondisi selamat. Namun, satu korban ditemukan meninggal dunia, sementara dua lainnya masih dalam pencarian hingga Sabtu siang. Kondisi ini menunjukkan betapa cepatnya api bisa meluas di laut, sehingga upaya penyelamatan harus dilakukan dengan peralatan memadai dan koordinasi ketat.
Bupati Banggai melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) memberikan apresiasi atas kerja keras seluruh tim. “Kami berharap operasi ini segera menemukan seluruh korban. Masyarakat di pesisir juga kami minta untuk tetap waspada dan mendukung pencarian,” kata perwakilan BPBD Banggai.
Hingga siang hari, tim SAR gabungan masih menyisir perairan sekitar dengan menggunakan Sea Rider, KN SAR Bhisma, serta dukungan peralatan selam dan medis. Fokus pencarian diarahkan ke area yang diduga menjadi titik terakhir korban terlihat sebelum hilang.
Insiden ini mengingatkan kembali pada kerentanan transportasi laut di daerah, terutama kapal-kapal rakyat yang kerap beroperasi tanpa standar keselamatan optimal. Selain menyoroti kesiapan aparat, kejadian ini sekaligus menjadi refleksi pentingnya peningkatan standar keselamatan kapal agar musibah serupa bisa diminimalkan di masa depan.
Dengan masih adanya korban yang hilang, operasi SAR dipastikan berlanjut hingga seluruh penumpang ditemukan. Peristiwa KLM Maryam Indah bukan hanya soal kebakaran kapal, tetapi juga bukti nyata bagaimana kolaborasi instansi pemerintah, aparat keamanan, dan masyarakat pesisir menjadi kunci penyelamatan jiwa di laut. []
Diyan Febriana Citra.