Kapolri Janji akan Buru 4 Bandar Judol yang sudah Terdeteksi

JAKARTA – Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menanggapi perihal empat bandar judi online yang telah terdeteksi. Kepala Korps Bhayangkara itu memastikan akan memburu bandar tersebut ke mana pun.

“Tentunya kita akan terus melakukan penelusuran sampai dengan titik puncak, ya nanti kita lihat saja ke depan,” kata Kapolri di Lapangan Bhayangkara Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat, 28 Juni 2024 yang dikutip LAMPOST.CO.

Kapolri mengatakan telah memerintahkan jajarannya untuk memberantas judi online, termasuk memburu bandar. Hal ini juga atas perintah Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar kasus perjudian daring ini terusut hingga tuntas.

“Jadi, saya kira seluruh anggota yang tergabung dalam satgas, apakah dari Kominfo. Apakah dari BSSN maupun dari Polri sendiri tentunya saat ini bekerja sama dengan kawan-kawan PPATK dan OJK menelusuri semuanya,” pungkas eks Kapolda Banten itu.

Informasi empat bandar judi online di Indonesia terdeteksi. Hal itu tersampaikan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie. Ketua Harian Bidang Pencegahan Satgas Pemberantasan Judi Online ini menyebut keempat bandar itu merupakan orang yang mengendalikan bisnis judi daring dalam negeri.

Selanjutnya, pemutusan koneksi internet dari dan ke Kamboja serta Filipina untuk menghambat akses judi online. Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengungkapkan bahwa mayoritas operasi rumah judi online (judol) berasal dari Kamboja dan Kota Davao, Filipina berdasarkan riset dan laporan yang diterima.

Direktur Pengendalian Aplikasi Informatika Kominfo Teguh Arifiyadi, menjelaskan bahwa memblokir satu area mungkin hanya akan memindahkan akses ke tempat lain. Namun, langkah ini harapannya dapat menjadi peringatan bagi pemerintah setempat agar tidak mudah memfasilitasi pembuatan atau pengoperasian judi online yang pasarnya adalah Indonesia.

“Ini hanya bagian dari ikhtiar kecil. Kami tidak mengatakan ini akan menjadi solusi final. Dan kalau ditanya apakah sudah efektif atau tidak, belum terlihat, karena ini baru dua hari. Kami yakin ini hanya akan memindahkan saja, mereka akan rutin pindah ke negara lain,” kata Teguh.

Selain berpindah negara, rumah bandar judol juga dapat melakukan masking IP, yang sudah terprediksi sebelumnya. Oleh karena itu, pemblokiran akses internet ke Kamboja dan Filipina hanya bersifat pembatasan, meskipun dampaknya tidak signifikan.

“Kembali lagi, kami bermain pada hilir. Kalau di atasnya masih belum beres, bandar masih ada, dan operator juga masih banyak. Masalah ini tidak akan pernah tuntas. Mau sampai kiamat pun nggak akan tuntas. Kita mau disalah-salahkan terus tiap hari, itu wajar,” katanya.

Kemudian, Teguh juga menyatakan bahwa jika penutupan akses internet ke Kamboja dan Filipina mengganggu kementerian dan lembaga. Mereka bisa melaporkannya kepada Kominfo.

“Kami akan melakukan whitelisting IP yang diblokir. Jadi, kami tetap mengutamakan bahwa layanan yang berhubungan dengan keperluan bisnis maupun hubungan luar negeri tetap bisa terakses dengan mudah untuk wilayah Kamboja dan Filipina. Namun, syaratnya mereka harus memberi tahu kami agar kami bisa melakukan whitelisting,” katanya. []

Nur Quratul Nabila A

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *