Karnaval Warga Donowarih Gunakan Sound Horeg, Pemdes Imbau Warga Rentan Mengungsi

MALANG — Pemerintah Desa Donowarih, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang, mengimbau warganya yang rentan untuk menjauh sementara dari lokasi kegiatan karnaval rakyat yang digelar pada Rabu (23/7/2025).
Imbauan ini dikeluarkan karena penggunaan sound system horeg dalam acara yang diperkirakan akan menimbulkan tingkat kebisingan tinggi.
Kegiatan bertajuk Karnaval Pesta Rakyat Karangjuwet Vol. 5 ini diselenggarakan secara swadaya oleh masyarakat dalam rangka tradisi bersih dusun, dan berlangsung di sepanjang Jalan Raya Karangjuwet sejak pukul 16.30 WIB.
Imbauan resmi dikeluarkan melalui surat pemberitahuan bernomor 400/125/35.07.23.2008/2025 yang ditandatangani oleh Kepala Desa Sujoko.
Dalam surat tersebut, Pemdes secara khusus meminta warga yang tinggal di sekitar jalur karnaval, terutama yang memiliki bayi, anak kecil, anggota keluarga yang sakit, atau lanjut usia, agar mengamankan diri.
“Dengan ini kami mengimbau kepada seluruh warga khususnya warga yang tinggal di sekitar jalan raya, bagi yang memiliki bayi atau anak kecil dan anggota keluarga yang sedang sakit atau lansia, agar dapat menjaga jarak atau mengamankan sementara dari lokasi kegiatan demi kenyamanan bersama dan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan mengingat sound system yang akan digunakan cukup keras (Sound Horeg),” demikian bunyi surat tersebut.
Konfirmasi mengenai keabsahan surat itu disampaikan oleh Sekretaris Desa Donowarih, Ary Widya Hartono.
Ia menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan agenda dua tahunan masyarakat setempat yang telah mendapat izin dari kepolisian.
“Ini kan ritual setiap dua tahunan menyelenggarakan selamatan. Penyelenggaraan ini ya swadaya masyarakat. Saya sudah presentasi dan kasih testimoni ke kepolisian dan saya bisa yakinkan, seperti surat ini sebagai tindakan preventif kami,” kata Ary.
Ia menegaskan bahwa warga sangat antusias terhadap acara tersebut. Bahkan salah satu RT turut menyumbang mobil hias.
“Sangat mendukung. Malah ada satu RT itu yang mengeluarkan mobil hias. Ini bukti bahwa enggak semua harus sound horeg dan tidak kami paksa,” ujarnya.
Sebanyak 11 unit sound horeg berpartisipasi dalam karnaval kali ini.
Menurut Ary, sebagian warga telah mengungsi ke rumah kerabat atau ke bagian belakang rumah mereka untuk menghindari kebisingan. []
Nur Quratul Nabila A