Kasus DBD di Sidoarjo Tembus 290, Warga Diimbau Perketat 3M Plus

Sidoarjo Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Sidoarjo terus menunjukkan tren kenaikan. Dinas Kesehatan (Dinkes) mencatat hingga pekan kedua Juni 2025, jumlah kasus telah mencapai 290 orang sejak awal tahun.
Kasus terbaru ditemukan di Dusun Mlagi dan Desa Ngaban, Kecamatan Tanggulangin. Salah satu warga setempat dilaporkan positif terjangkit DBD dan sempat menjalani perawatan di fasilitas kesehatan.
Menanggapi hal tersebut, tim Puskesmas Tanggulangin segera melakukan penyelidikan epidemiologi (PE) di rumah pasien dan enam rumah sekitar.
“Hasilnya hanya satu rumah yang ditemukan jentik nyamuk. Namun kondisinya masih tergolong aman dan belum memerlukan fogging,” jelas Anang Imam Sutejo, Penanggung Jawab Program DBD Puskesmas Tanggulangin, saat ditemui di lokasi pada Jumat (13/6/2025).
Meskipun hasil temuan tidak mengindikasikan situasi darurat, edukasi kepada masyarakat tetap diberikan. Tim kesehatan mengingatkan warga agar tetap waspada dan aktif dalam menerapkan pola hidup bersih untuk mencegah penyebaran virus dengue.
“Pencegahan utama tetap melalui gerakan 3M Plus: Menguras, Menutup, dan Mengubur tempat penampungan air. Kebun kosong, pot bunga, dan area sekitar rumah harus rutin dibersihkan,” imbuh Anang.
Pasien yang sebelumnya dirawat kini telah dinyatakan sembuh. Namun, pengawasan tetap dilakukan agar tidak muncul klaster baru di wilayah tersebut.
Sementara itu, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Sidoarjo, dr Danang Abdul Ghani, menyebutkan bahwa terdapat 10 kasus baru pada Juni ini. Wilayah kerja Puskesmas Urangagung dan Kedungsolo menjadi lokasi terbanyak kasus dalam bulan ini.
“Untuk wilayah Tanggulangin, baru satu kasus tercatat di bulan ini. Namun secara keseluruhan, jumlah kasus DBD sejak Januari telah mencapai 290,” terang Danang.
Lonjakan tertinggi terjadi pada Januari dan Februari lalu, yang bertepatan dengan tingginya curah hujan.
Menurut Danang, genangan air sisa hujan sangat berperan dalam mempercepat perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti.
“Musim hujan belum sepenuhnya berakhir. Kaleng bekas, talang air, dan pot tanaman yang menampung air bisa jadi sarang nyamuk. Fogging saja tidak cukup. Kesadaran masyarakat sangat menentukan keberhasilan pencegahan,” tegasnya.
Dinas Kesehatan Sidoarjo terus berupaya meningkatkan kesadaran masyarakat melalui penyuluhan dan pemantauan aktif. Warga diimbau segera melapor ke fasilitas kesehatan terdekat jika mengalami gejala demam tinggi mendadak, nyeri otot, atau bintik merah pada kulit. []
Nur Quratul Nabila A