Kasus Dugaan Pembunuhan oleh Oknum TNI di Deli Serdang: Keluarga Korban Mengaku Diintervensi

DELI SERDANG— Kematian tragis Astri Gustina Ayu Yolanda (35) yang diduga dibunuh oleh suaminya, seorang prajurit TNI berpangkat Sersan Mayor (Serma) bernama Tengku Dian Anugerah, menyisakan duka mendalam bagi pihak keluarga.
Kasus ini terjadi pada Rabu (23/7/2025) di rumah pelaku yang terletak di Desa Sei Semayang, Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deli Serdang, Sumatra Utara.
Keluarga korban menyatakan bahwa mereka sempat mendapat tekanan dari oknum personel TNI agar tidak melakukan autopsi jenazah secara menyeluruh.
Hal tersebut disampaikan oleh Muhammad Fadhil (42), kakak ipar korban, saat ditemui di rumah duka di Jalan Danau Lau Tawar, Gang Duyung, Binjai Timur.
“Di RSUD Djoelham juga saya diintervensi. Dilarang mengambil foto dan video, serta dipaksa menandatangani surat pernyataan tidak melakukan autopsi. Akhirnya hanya dilakukan autopsi luar,” ujar Fadhil.
Fadhil juga menyebutkan bahwa intervensi dilakukan oleh seorang pria berpangkat Mayor, yang diduga merupakan paman pelaku.
“Padahal kami sudah memberitahu bahwa Serma Dian sering main tangan. Kami sempat berencana melaporkannya,” tambahnya.
Peristiwa memilukan ini bermula dari cekcok yang terjadi di teras rumah orang tua korban. Saat itu, Astri hendak mengantar anaknya sekolah.
Namun, pertengkaran dengan suaminya berujung maut. Astri tewas dengan luka-luka serius akibat senjata tajam jenis sangkur yang digunakan pelaku.
“Adik kami mengalami luka sayat di tangan, bacokan di kepala, serta sejumlah tusukan di perut dan pinggang. Ada sekitar sembilan hingga lima belas luka tusuk,” jelas Fadhil.
Korban sempat dilarikan ke RSUD Djoelham Binjai, namun nyawanya tidak tertolong. Astri kemudian dimakamkan di TPU Jalan Wahidin, Kelurahan Sumber Mulyo Rejo, Kecamatan Binjai Timur.
Menurut penuturan Novi, kakak kandung korban, konflik rumah tangga telah terjadi selama berbulan-bulan Astri dan suaminya bahkan telah pisah rumah selama tiga bulan terakhir akibat kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang dilakukan pelaku.
“Setelah Hari Raya Haji kemarin, adik saya pulang ke rumah orang tua karena tidak tahan dipukul. Sejak itu, mereka tidak lagi tinggal bersama,” ujar Novi.
Pihak keluarga menduga motif pembunuhan berkaitan dengan kecanduan judi daring (judol) yang dialami pelaku, serta kebiasaan melakukan kekerasan dan tidak menafkahi keluarga.
Selama proses autopsi di RSUD Djoelham Binjai, sejumlah personel TNI terlihat berjaga di depan ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD).
Pelaku dikabarkan telah ditangkap di Bandara Internasional Kualanamu dan saat ini dalam penanganan aparat berwenang. []
Nur Quratul Nabila A