Katanya Peduli, DPRD Besuk Mahasiswa yang Ditahan
PASER – Beberapa anggota DPRD Paser membesuk dua mahasiswa STIT Ibnu Rusyid Paser, Dwi Cahyo MU dan Didin Komaruddin yang ditahan Polres Metro Jakarta Pusat. Kedua mahasiswa asal Paser ikut ditahan atas imbas ricuh, saat mereka unjuk rasa di Istana Negara dan Kantor Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM).
Kasus tersebut memantik keprihatinan anggota DPRD. Mereka berharap, kasus ini segera tuntas dan mahasiswa Kaltim bisa dibebaskan. “Kami membesuk keduanya di Polres Metro untuk mengetahui kondisi terakhir mereka,” kata Dody Satwika Nasution diamini M Saleh, Herman Setiawan, dan Sulaiman Eva Merukh yang turut hadir di Polres Jakarta Pusat.
Melihat kondisi Dwi Cahyo MU dan Didin Komaruddin mereka lega, karena kondisi mereka baik-baik saja. Setelah mengetahui duduk persoalan dari Didin dan Dwi, mereka akan berjuang agar Didin dan Dwi bisa segera bebas. Bahkan, siap menjadi jaminan untuk kebebasan keduannya.
“Kami siap jadi jaminan jika bisa membuat mereka bebas,” kata Dody diamini anggota lainnya. Disebutkan Dody, kedua mahasiswa ini berharap perhatian dari Pemerintah Daerah dan Pemerintah Provinsi agar mahasiswa asal Kaltim yang ditahan bisa bebas dan kembali ke Kaltim.
“Ini bentuk dukungan moril kami sebagai wakil rakyat di Paser. Kami membesuk mereka karea prihatin karena sebelumnya pihak keluarga kehilangan kontak sama sekali,” tambah Saleh.
Saleh juga berharap seluruh elemen masyarakat Kaltim memberikan dukungan karena mereka berjuang untuk kesejahteraan masyarakat Kaltim. “Yang mereka perjuangkan bukan sekedar kepentingan satu golongan tapi kepentingan kita semua di Kaltim,” ujar Saleh.
Seperti diketahui, pada unjuk rasa Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) pada Selasa (9/4) lalu 7 mahasiswa diamankan polisi setelah menggelar unjukrasa menuntut pusat memberikan 30 persen pengelolaan Blok Mahakam untuk daerah dan otonomi khusus untuk Kaltim. [] KP