Kebakaran di TPA Puuwatu, 26 Rumah Hangus, 52 Kepala Keluarga Terdampak

KENDARI – Kebakaran hebat melanda kawasan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Kelurahan Puuwatu, Kecamatan Puuwatu, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, pada Jumat (14/2/2025) malam. Sebanyak 26 rumah kopel hangus terbakar, menyebabkan 52 kepala keluarga kehilangan tempat tinggal.

Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Kendari mengerahkan 30 personel untuk menangani kebakaran yang terjadi sekitar pukul 19.43 WITA. Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Damkar Kendari, Junaidin Umar, mengatakan pihaknya menerima laporan dari warga yang menginformasikan adanya kebakaran di sekitar lokasi pembuangan sampah.

“Begitu mendapat laporan, kami langsung mengerahkan 30 personel dan delapan armada pemadam, termasuk enam unit mobil pompa air, satu unit ambulans, dan satu unit mobil penyelamat,” ujar Junaidin saat ditemui di lokasi kejadian.

Junaidin menjelaskan, kebakaran tersebut diduga berasal dari korsleting listrik atau kebocoran gas di salah satu rumah warga. Namun, penyebab pasti masih dalam penyelidikan lebih lanjut.

“Berdasarkan informasi awal dari warga, kebakaran ini kemungkinan disebabkan oleh arus pendek listrik atau kompor gas. Namun, kami masih menunggu hasil penyelidikan lebih lanjut untuk memastikan penyebab pastinya,” katanya.

Meskipun kebakaran menghanguskan puluhan rumah, tidak ada laporan korban jiwa dalam peristiwa ini. Namun, jumlah pasti warga terdampak masih dalam proses pendataan.

Pantauan di lokasi menunjukkan api berkobar cukup besar dan cepat merambat ke rumah-rumah di sekitarnya. Warga setempat turut membantu petugas pemadam dalam upaya memadamkan api. Sejumlah komunitas tandon air juga dikerahkan untuk mempercepat proses pemadaman.

“Api cukup besar dan sulit dikendalikan karena banyaknya rumah yang saling berdempetan. Kami berusaha semaksimal mungkin agar tidak ada lagi rumah yang terdampak,” tambah Junaidin.

Hingga Jumat malam, petugas masih melakukan pendinginan di lokasi untuk memastikan tidak ada titik api yang berpotensi memicu kebakaran lanjutan. Warga terdampak diimbau untuk segera melapor ke pihak berwenang guna mendapatkan bantuan lebih lanjut. []

Nur Quratul Nabila A

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *