Kebakaran Gambut di Kampar: Tiga Saksi Diperiksa, Polisi Pasang Garis TKP

PEKANBARU – Aparat kepolisian tengah menyelidiki penyebab kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Desa Karya Indah, Kecamatan Tapung, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau.

Penyelidikan dilakukan untuk mengetahui apakah kebakaran tersebut disebabkan oleh kelalaian atau unsur kesengajaan.

Kapolres Kampar, AKBP Mihardi Mirwan, menyampaikan bahwa penyelidikan ditangani oleh Polsek Tapung dan Polres Kampar. Sejauh ini, tiga orang saksi telah dimintai keterangan.

“Penyelidikan masih berlangsung. Kami sudah meminta keterangan tiga saksi. Kami berupaya mengungkap apakah lahan ini sengaja dibakar atau tidak,” ujar Mihardi saat diwawancarai di lokasi kebakaran, Senin (30/6/2025).

Mihardi menyebutkan, sebagian besar titik api telah berhasil dipadamkan oleh tim gabungan yang terdiri dari Polri, TNI, Manggala Agni, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), dan Masyarakat Peduli Api (MPA).

Namun, pendinginan masih terus dilakukan karena lahan gambut masih mengeluarkan asap.

“Dibandingkan hari pertama dan kedua, kondisi sudah membaik. Kini kami fokus melakukan pendinginan di titik-titik yang masih mengeluarkan asap. Luas lahan yang terbakar diperkirakan mencapai 10 hektar,” kata Mihardi.

Pantauan di lapangan menunjukkan kebakaran menghanguskan semak belukar di atas tanah gambut. Asap masih mengepul dari sejumlah titik. Di lokasi, terdapat papan nama pemilik lahan atas nama almarhum Sohor Husin.

Lahan tersebut disebut telah diwariskan kepada istri dan dua anaknya, yaitu Roslaini Umar, Samolen Telar, dan Mimi Lutmila.

Menariknya, di seberang lahan yang terbakar, terdapat perkebunan kelapa sawit yang tampak baru ditanam. Nama pemilik lahan tertulis sama dengan yang di seberang, berdasarkan papan informasi di lokasi.

Selain itu, lahan yang terbakar diketahui berbatasan langsung dengan tanah milik Polda Riau seluas 108 hektar berdasarkan hak pakai.

Kebakaran hutan dan lahan ini terjadi sejak Jumat malam (27/6/2025). Lokasi berada di perbatasan Kabupaten Kampar dengan Kota Pekanbaru.

Setelah tiga hari terbakar, dampak kabut asap mulai dirasakan oleh warga Pekanbaru, khususnya di wilayah Kecamatan Payung Sekaki, yang berdekatan dengan lokasi kejadian. []

Nur Quratul Nabila A

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *