Kebakaran Jatipulo Hanguskan 57 Rumah dan Lukai Belasan Warga

JAKARTA – Suasana pascakebakaran di permukiman padat penduduk Kelurahan Jatipulo, Palmerah, Jakarta Barat, masih menyisakan kepiluan. Garis polisi tampak membentang mengelilingi lokasi bekas kebakaran yang terjadi pada Minggu (16/11/2025) sore. Asap tipis dan bau sisa kebakaran masih tercium, menandakan betapa dahsyatnya api yang melalap puluhan rumah warga di kawasan tersebut.

Pantauan di lapangan memperlihatkan hamparan puing bekas rumah dan bangunan yang kini hanya tinggal rangka hitam gosong. Pakaian warga berserakan di lantai yang telah runtuh, sementara berbagai perabotan rumah tangga terlihat hangus dan tidak berbentuk lagi. Pemandangan ini menjadi bukti nyata bahwa kejadian tersebut menjadi salah satu kebakaran cukup besar yang melanda wilayah permukiman padat di Jakarta Barat dalam beberapa bulan terakhir.

Ketua RW 04 Kelurahan Jatipulo, Maulana Sani, menjelaskan luas dampak kebakaran yang menghanguskan puluhan bangunan milik warga. “Dampak itu yang benar-benar terdampak itu RT 8, RT 9, RT 10. Setelah didata itu update terakhir itu ada 57 rumah yang terdampak kebakaran. Dengan klasifikasi rusak berat, dalam arti habis hancur semuanya, sama rusak sedang, gitu,” ujarnya.

Menurut informasi dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, 50 hingga 57 rumah menjadi objek terdampak, dan sedikitnya 350 jiwa terpaksa mengungsi ke lokasi penampungan sementara. Para warga kini ditempatkan di posko darurat yang disediakan oleh BPBD DKI Jakarta bersama Dinas Sosial DKI Jakarta, guna memperoleh bantuan logistik, pakaian, hingga layanan kesehatan.

Sumber api diduga berasal dari percikan di kabel Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) yang berada tak jauh dari pemukiman warga. Petugas dari PLN bersama Dinas Bina Marga terlihat berada di lokasi untuk melakukan penanganan lanjutan dan memastikan keamanan instalasi listrik di sekitar area yang terdampak.

Sebanyak 14 warga dilaporkan mengalami luka-luka akibat peristiwa ini, baik luka bakar maupun luka ringan akibat evakuasi. Mereka telah mendapatkan penanganan medis di fasilitas kesehatan terdekat.

Tragedi kebakaran ini menjadi pengingat pentingnya penataan kawasan padat penduduk dan sistem kelistrikan yang lebih aman. Selain itu, warga berharap adanya perhatian dari pemerintah daerah untuk membantu proses rehabilitasi, termasuk memastikan mereka segera mendapatkan hunian layak dan bantuan pascabencana. []

Siti Sholehah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *