Kebakaran Pusat Data Korsel Ganggu 600 Layanan Pemerintah

JAKARTA – Kebakaran yang melanda pusat data nasional Korea Selatan (Korsel) di Kota Daejeon menimbulkan dampak serius terhadap layanan publik digital. Insiden yang terjadi pada Jumat (26/09/2025) malam ini membuat ratusan sistem daring pemerintah terhenti sementara dan menyoroti kerentanan infrastruktur digital negara tersebut.

Menurut laporan Yonhap, api diduga berasal dari baterai lithium di fasilitas milik National Information Resources Service. Pusat data ini dikenal sebagai salah satu pilar utama dalam pengelolaan informasi dan layanan publik Korsel. Kebakaran berhasil dipadamkan, namun seorang korban luka dilaporkan akibat insiden tersebut.

Perdana Menteri Korsel, Kim Min-seok, langsung menginstruksikan langkah darurat kepada jajarannya, terutama Kementerian Dalam Negeri dan Keamanan. Ia menekankan agar seluruh layanan penting segera dipulihkan. “Upaya semaksimal mungkin harus dilakukan untuk mencegah kerugian warga akibat kebakaran pusat data di Daejeon,” ujarnya.

Selain itu, Kim meminta agar seluruh instansi pemerintah pusat melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap sistem informasi internal maupun eksternal. Hal ini dilakukan guna memastikan tidak ada gangguan lanjutan yang dapat memperburuk situasi. Ia juga menekankan pentingnya evaluasi mendalam terhadap sistem pengamanan pusat data, agar insiden serupa tidak terulang.

Kementerian Dalam Negeri Korsel melaporkan sedikitnya 600 layanan digital pemerintah terdampak. Beberapa di antaranya merupakan sistem krusial, seperti identitas digital, platform pengaduan publik, serta sistem surat elektronik pemerintah. Sejumlah situs resmi pemerintah juga tidak dapat diakses selama beberapa jam setelah kebakaran.

Gangguan ini tidak hanya menimbulkan ketidaknyamanan administratif, tetapi juga berpotensi mengganggu aktivitas masyarakat yang sangat bergantung pada layanan daring pemerintah. Korsel selama ini dikenal sebagai salah satu negara dengan digitalisasi layanan publik paling maju di dunia. Karena itu, insiden ini memicu kekhawatiran mengenai ketahanan infrastruktur teknologi di tengah meningkatnya kebutuhan digital.

Pihak berwenang hingga kini masih menilai seberapa luas dampak kerusakan serta kemungkinan kebocoran data. Sementara itu, tim teknis diturunkan untuk memastikan layanan darurat dan prioritas publik dapat segera diaktifkan kembali.

Kebakaran di Daejeon menjadi pengingat pentingnya sistem cadangan (backup) dan keamanan tambahan dalam pengelolaan pusat data. Dengan semakin vitalnya peran teknologi dalam pelayanan publik, pemerintah Korsel menghadapi tantangan besar untuk membangun kembali kepercayaan warganya terhadap keandalan sistem digital nasional. []

Diyan Febriana Citra.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *