Kebocoran Pipa Air di Temanggung Ganggu Pasokan ke 2.000 Pelanggan, Bupati Turun Tangan
TEMANGGUNG — Gangguan pasokan air bersih melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, akibat kebocoran saluran pipa milik Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Air Minum Tirta Agung. Sedikitnya 2.000 pelanggan terdampak akibat insiden yang terjadi di Desa Sunggingsari, Kecamatan Parakan.
Mendapat laporan dari masyarakat, Bupati Temanggung Agus Setyawan langsung melakukan peninjauan ke lokasi pada Minggu (13/4/2025). Ia turun langsung ke titik-titik yang dicurigai mengalami kerusakan saluran, guna memastikan percepatan penanganan di lapangan.
“Kami menerima banyak keluhan dari warga terkait terputusnya aliran air. Setelah ditelusuri, diketahui pipa utama yang mengalirkan air dari mata air Sigandul mengalami kebocoran serius,” ujar Bupati Agus Setyawan saat dikonfirmasi di sela inspeksi.
Menurutnya, kebocoran tersebut terjadi pada pipa peralon yang terletak di bawah jalur perlintasan warga antardusun. Posisi yang cukup sulit ini menyebabkan proses perbaikan memerlukan kehati-hatian agar tidak mengganggu akses masyarakat lebih lanjut.
“Pihak teknis dari Perumda Tirta Agung telah bekerja intensif selama tiga hari terakhir untuk mencari dan menangani sumber kerusakan. Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan ini dan berkomitmen untuk menyelesaikannya secepat mungkin,” lanjut Agus.
Kepala Bagian Teknik Perumda Tirta Agung, Arif Cahyono, mengungkapkan bahwa kerusakan tersebut menyebabkan kehilangan air (losses) hingga mencapai 20 liter per detik. Hal ini berdampak langsung terhadap terganggunya distribusi air ke ribuan pelanggan di wilayah Parakan dan sekitarnya.
“Perbaikan tengah kami lakukan secara bertahap, dan diharapkan selesai dalam satu hingga dua hari ke depan. Kami upayakan agar aliran air ke rumah-rumah warga dapat kembali normal,” terang Arif.
Meskipun bersifat sementara, gangguan ini cukup menyulitkan warga dalam memenuhi kebutuhan air harian, terutama pada masa pascalebaran yang masih diwarnai peningkatan aktivitas domestik. Pemerintah daerah mengimbau masyarakat untuk sementara menggunakan air secara bijak sembari menunggu proses perbaikan rampung sepenuhnya. []
Nur Quratul Nabila A
