Kecelakaan di Mesir Renggut Nyawa Tiga Diplomat Qatar

KAIRO — Suasana diplomatik di Sharm el-Sheikh, Mesir, yang seharusnya menjadi tempat berlangsungnya Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Perdamaian Gaza, mendadak diselimuti duka. Tiga diplomat asal Qatar dilaporkan tewas, sementara dua lainnya mengalami luka-luka akibat kecelakaan mobil tragis yang terjadi di jalan menuju kota resor Laut Merah tersebut pada Sabtu (11/10/2025).

Peristiwa nahas ini terjadi hanya beberapa hari sebelum KTT resmi dimulai. Para diplomat diketahui tengah dalam perjalanan menuju Sharm el-Sheikh, tempat sejumlah delegasi internasional berkumpul untuk membahas upaya penghentian konflik dan pembebasan sandera di Jalur Gaza.

Menurut laporan kantor berita AFP yang dikutip Minggu (12/10/2025), kendaraan yang ditumpangi lima warga Qatar dan seorang sopir asal Mesir mengalami kecelakaan akibat kehilangan kendali. Dugaan awal menyebutkan kendaraan melaju dengan kecepatan tinggi di jalur berkelok, yang menyebabkan mobil tersebut terguling sebelum akhirnya terbakar.

Media pemerintah Mesir, Al-Qahera News, menyampaikan bahwa petugas keamanan dan tim medis segera dikerahkan ke lokasi kejadian. “Lima warga Qatar dan seorang pengemudi Mesir berada di dalam kendaraan tersebut saat kecelakaan terjadi,” tulis media tersebut.

Kedutaan Besar Qatar di Kairo turut menyampaikan belasungkawa mendalam atas kehilangan tersebut. “Kedutaan Besar Qatar dan yang terluka akan dipindahkan ke Doha dengan pesawat Qatar hari ini. Kedua korban luka saat ini sedang menerima perawatan medis yang diperlukan di Rumah Sakit Internasional Sharm el-Sheikh,” bunyi pernyataan resmi Kedutaan.

Jenazah ketiga diplomat rencananya akan diterbangkan ke Doha untuk dimakamkan di negara asal mereka. Pemerintah Mesir juga berjanji akan melakukan penyelidikan menyeluruh guna memastikan penyebab pasti kecelakaan tersebut, termasuk kemungkinan adanya faktor teknis maupun kelalaian manusia.

Tragedi ini terjadi di tengah momentum penting diplomasi Timur Tengah. Qatar, bersama Mesir dan Amerika Serikat, diketahui memainkan peran kunci dalam memediasi gencatan senjata antara Israel dan Hamas. Gencatan senjata sementara bahkan disebut telah berlaku sejak Jumat pekan lalu.

Sharm el-Sheikh dijadwalkan menjadi tuan rumah KTT Perdamaian Gaza pada Senin (13/10/2025), yang akan dipimpin langsung oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi. Sedikitnya 20 negara telah mengonfirmasi kehadiran untuk membahas langkah konkret menuju penyelesaian konflik.

Kecelakaan ini tidak hanya menimbulkan kehilangan besar bagi Qatar, tetapi juga meninggalkan kesan duka mendalam di tengah upaya dunia memulihkan perdamaian di Gaza. Tragedi tersebut menjadi pengingat bahwa bahkan dalam momen diplomasi global, risiko dan ketidakpastian masih dapat terjadi kapan saja. []

Siti Sholehah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *