Kecelakaan Helikopter di Sungai Hudson, Enam Tewas Termasuk Tiga Anak-Anak

NEW YORK – Sebuah kecelakaan udara tragis mengguncang Kota New York, Amerika Serikat, setelah sebuah helikopter jatuh ke Sungai Hudson, menewaskan enam orang di dalamnya. Peristiwa nahas tersebut terjadi pada Kamis (10/4/2025) sekitar pukul 15.17 waktu setempat, di perairan dekat Pier 40, Manhattan.
Wali Kota New York, Eric Adams, menyampaikan belasungkawa mendalam atas tragedi ini dan menyebut hari itu sebagai salah satu yang paling kelam bagi kota yang dipimpinnya.
“Ini adalah hari yang sangat menyedihkan bagi kota kita. Kita kehilangan enam jiwa, termasuk anak-anak yang tidak berdosa, dalam kecelakaan yang seharusnya tidak pernah terjadi,” ujar Adams dalam pernyataan resmi yang disiarkan media lokal dan internasional.
Hingga Kamis malam, lima korban telah berhasil dievakuasi oleh tim penyelamat dan dilarikan ke rumah sakit terdekat. Satu korban lainnya ditemukan kemudian oleh tim penyelam setelah helikopter diketahui tenggelam ke dasar sungai. Identitas para korban belum diumumkan secara resmi.
Informasi dari petugas penegak hukum menyebut bahwa tiga dari enam korban merupakan anak-anak. Fakta ini menambah kedalaman luka yang dirasakan publik atas insiden ini, sekaligus memperluas perhatian media dan otoritas penerbangan terhadap penyebab kecelakaan.
Kepolisian New York (NYPD) mengeluarkan peringatan kepada masyarakat untuk menghindari area sekitar West Side Highway dan Spring Street karena masih banyak kendaraan darurat yang melakukan penanganan di lokasi.
“Mohon waspada terhadap aktivitas kendaraan darurat dan potensi kemacetan di wilayah tersebut,” tulis NYPD melalui akun media sosial resminya.
Data dari situs pelacakan penerbangan FlightRadar24 menunjukkan bahwa helikopter yang jatuh adalah jenis Bell 206L-4 LongRanger IV, diproduksi pada 2004 dan memiliki sertifikat kelayakan udara yang berlaku hingga 2029. Helikopter diketahui telah mengudara selama kurang lebih 16 menit.
Rute penerbangan helikopter bermula dari kawasan Lower Manhattan, melintasi Patung Liberty, kemudian menyusuri arah utara Sungai Hudson hingga mendekati Jembatan George Washington pada ketinggian sekitar 1.000 kaki. Helikopter kemudian berbalik ke arah selatan sebelum akhirnya kehilangan kendali dan jatuh ke air di dekat garis perbatasan New Jersey.
Cuaca saat insiden terbilang cukup bersahabat untuk penerbangan. Laporan meteorologi mencatat langit berawan dengan kecepatan angin berkisar 10 hingga 15 mil per jam, serta hembusan hingga 25 mil per jam. Jarak pandang dilaporkan mencapai 10 mil.
Administrasi Penerbangan Federal (FAA) telah mengonfirmasi bahwa penyelidikan terhadap penyebab kecelakaan sedang berlangsung. Sesuai protokol, penyelidikan utama akan dipimpin oleh Dewan Keselamatan Transportasi Nasional AS (NTSB).
Hingga kini, publik menantikan kejelasan lebih lanjut terkait penyebab kecelakaan dan kemungkinan adanya pelanggaran prosedur keselamatan dalam penerbangan wisata tersebut. []
Nur Quratul Nabila A