Kecelakaan Kereta Api di Mesir: Minibus Tertabrak, Delapan Orang Tewas

MESIR – Sebuah kecelakaan tragis terjadi di Provinsi Terusan Suez, Ismailia, Mesir, ketika sebuah kereta api menabrak minibus yang melintasi jalur rel di lokasi yang tidak diizinkan. Insiden yang terjadi pada Jumat (14/3/2025) itu mengakibatkan sedikitnya delapan orang tewas dan 12 lainnya mengalami luka-luka, sebagaimana dikonfirmasi oleh Kementerian Kesehatan Mesir.
Menurut otoritas perkeretaapian Mesir, kecelakaan terjadi ketika minibus mencoba menyeberangi rel di titik yang tidak diperuntukkan bagi kendaraan. Kereta penumpang yang melaju dengan kecepatan normal tidak dapat menghindari tabrakan, sehingga menyebabkan dampak yang fatal.
Lebih dari selusin ambulans segera dikerahkan ke lokasi kejadian untuk mengevakuasi korban. Media lokal melaporkan bahwa para korban, termasuk anak-anak, langsung dilarikan ke Rumah Sakit Pusat Qantara Timur untuk mendapatkan perawatan medis. Seorang anak dilaporkan berada dalam kondisi kritis.
Sebagai bentuk tanggapan terhadap insiden ini, Perdana Menteri Mesir Mustafa Madbouly mengumumkan bantuan sebesar 100.000 pound Mesir bagi keluarga korban yang meninggal dunia.
Kantor media pemerintah juga membagikan foto dari lokasi kejadian yang menunjukkan kondisi minibus berwarna merah yang hancur, serta buku dan tas sekolah berserakan di sekitar area kecelakaan.
Kecelakaan kereta api bukanlah hal baru di Mesir. Sistem perkeretaapian negara ini telah lama mengalami permasalahan, mulai dari infrastruktur yang menua hingga kesalahan manajemen. Tragedi terbaru ini menambah daftar panjang kecelakaan serupa yang telah terjadi dalam beberapa tahun terakhir.
Pada Oktober tahun lalu, sebuah lokomotif menabrak bagian belakang kereta penumpang tujuan Kairo di Mesir bagian selatan, menewaskan sedikitnya satu orang. Sebulan sebelumnya, dua kereta penumpang bertabrakan di kota Delta Nil, menyebabkan tiga orang meninggal dunia.
Untuk mengatasi permasalahan ini, pemerintah Mesir telah berupaya melakukan modernisasi sistem perkeretaapian. Presiden Abdel-Fattah el-Sisi pada 2018 menyatakan bahwa Mesir membutuhkan sekitar 250 miliar pound Mesir untuk memperbaiki jaringan rel kereta yang telah lama terbengkalai.
Meskipun upaya perbaikan telah dicanangkan, insiden seperti ini masih sering terjadi, menunjukkan bahwa pembenahan sistem transportasi masih menjadi pekerjaan rumah besar bagi pemerintah Mesir. []
Nur Quratul Nabila A