Kecelakaan Tunggal di Bogor, Suami Meninggal Istri Luka

BOGOR – Kecelakaan tunggal kembali terjadi di wilayah Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Seorang pria berinisial AAR meninggal dunia usai sepeda motor yang dikendarainya kehilangan kendali dan menabrak tembok di kawasan Jalan Pabangbon, Kecamatan Leuwiliang, pada Senin (13/10/2025).
Informasi tersebut dikonfirmasi oleh Kanit Gakkum Satlantas Polres Bogor, Ipda Ferdhyan Mulya, pada Selasa (14/10/2025).
“Pengemudinya (yang meninggal dunia), berinisial AAR,” ujar Ferdhyan.
Peristiwa tragis itu terjadi saat korban tengah mengendarai sepeda motor Honda Vario bernomor polisi F-6286-FHF bersama istrinya, TN, yang dibonceng di belakang. Berdasarkan hasil penyelidikan awal, keduanya tengah melintas dari arah Bantarkaret menuju Pabangbon sebelum akhirnya kehilangan kendali di jalan menurun dan menikung tajam.
“Kejadian bermula ketika kendaraan sepeda motor Honda Vario bernopol F-6286-FHF bergerak dari Bantarkaret menuju ke arah Pabangbon,” jelas Ferdhyan.
Setiba di lokasi, kondisi jalan yang licin dan menurun diduga membuat pengemudi kesulitan mengendalikan laju motor. Dalam hitungan detik, kendaraan oleng ke kiri dan langsung menghantam tembok tugu vila yang berada di tepi jalan.
“Sehingga kendaraan oleng dan menabrak tembok tugu vila yang berada di pinggir jalan sebelah kiri, maka terjadilah kecelakaan lalu lintas tunggal,” terang Ferdhyan.
Benturan keras tersebut membuat AAR mengalami luka parah di bagian kepala dan meninggal dunia di tempat kejadian. Sementara sang istri mengalami luka cukup serius pada bagian kepala dan segera dilarikan oleh warga ke RSUD R. Moh Noh Nur (RSUD Leuwiliang) untuk mendapatkan perawatan intensif.
“Korban dibawa ke RSUD R Moh Noh Nur (RSUD Leuwiliang),” pungkas Ferdhyan.
Pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk memastikan penyebab pasti kecelakaan. Namun, dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), dugaan kuat sementara mengarah pada faktor kelalaian dan kondisi jalan yang menurun tajam tanpa adanya pembatas pengaman yang memadai.
Warga sekitar berharap pemerintah daerah dapat memperhatikan kondisi jalur menuju Pabangbon yang dikenal rawan kecelakaan, terutama pada malam hari dan saat musim hujan. Menurut keterangan warga, beberapa kecelakaan serupa pernah terjadi di lokasi tersebut karena medan yang curam dan minim penerangan jalan.
Kecelakaan ini menjadi pengingat penting bagi pengendara agar lebih berhati-hati saat melintasi jalur menurun dan berbelok tajam, terutama di kawasan perbukitan seperti Pabangbon yang memiliki medan ekstrem. []
Siti Sholehah.