Kekasih Janda di Maros Tega Habisi Nyawa Kekasihnya

MAROS – Kasus pembunuhan tragis kembali mengguncang Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan. Seorang wanita berinisial H (41), yang diketahui merupakan janda dua anak sekaligus staf paruh waktu di Kantor Lurah Kalabbirang, ditemukan tewas di area penangkaran kupu-kupu, Kelurahan Kalabbirang, Kecamatan Bantimurung, pada Kamis (30/10/2025) pagi.

Tidak butuh waktu lama bagi pihak kepolisian untuk mengungkap pelaku di balik peristiwa berdarah itu. Tim Reskrim Polres Maros berhasil menangkap Ruslan (35), kekasih korban, di rumahnya di Desa Jenetaesa, Kecamatan Simbang, hanya beberapa jam setelah penemuan jasad. Jarak antara tempat kejadian perkara (TKP) dan rumah pelaku sekitar 12 kilometer.

Kasat Reskrim Polres Maros, Iptu Ridwan Farel, menjelaskan bahwa peristiwa pembunuhan bermula dari pertengkaran antara korban dan pelaku. “Berdasarkan keterangan pelaku, korban cemburu dan sudah dua hari tidak berkomunikasi dengan pelaku,” ujarnya.

Pertemuan keduanya di lokasi penangkaran kupu-kupu merupakan ajakan dari Ruslan. Namun, suasana romantis yang diharapkan justru berubah menjadi maut. Menurut keterangan polisi, korban diduga lebih dulu menyerang menggunakan parang, namun pelaku berhasil menghindar dan merebut senjata tersebut.

“Setelah parang berpindah tangan, Ruslan menikam korban hingga tewas,” tambah Ridwan. Pelaku kemudian melarikan diri dalam keadaan terluka di bagian tangan dan leher akibat serangan sebelumnya. Saat diamankan, polisi menemukan kondisi fisik pelaku masih berdarah dan terlihat lemah.

Dari tangan tersangka, polisi mengamankan barang bukti berupa sebilah parang bergagang cokelat, dompet, ponsel, serta sepeda motor yang digunakan pelaku sebelum kejadian. Jenazah korban dibawa ke RSUD dr La Palaloi Maros untuk proses identifikasi dan autopsi. Hasil sementara menunjukkan adanya luka-luka yang mengarah pada kekerasan berat.

Lurah Kalabirang, Suherman, yang mengenal korban dengan baik, turut berduka atas kepergian H. Ia mengatakan korban dikenal sebagai sosok pekerja keras dan berdedikasi tinggi. “Terakhir kami bertemu kemarin, beliau ikut mempersiapkan lomba jambore PPPK di Tompobulu. Bahkan sempat memimpin latihan yel-yel,” ujarnya.

Menurut Suherman, korban dikenal ringan tangan membantu rekan kerja dan aktif dalam setiap kegiatan di kelurahan. “Kalau beliau sudah turun tangan, semua pasti beres,” kenangnya.

Kini, pelaku Ruslan tengah menjalani pemeriksaan intensif di Polres Maros. Penyidik masih menunggu hasil autopsi lengkap untuk memperkuat berkas perkara. Kasus ini menjadi perhatian publik karena motifnya berawal dari rasa cemburu yang berujung pada tragedi.

Peristiwa di penangkaran kupu-kupu ini menjadi pengingat bahwa kekerasan dalam hubungan personal dapat memakan korban jiwa, bahkan di tempat yang seharusnya menjadi simbol keindahan dan ketenangan. []

Siti Sholehah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *