Kekerasan Politik Meksiko Kembali Telan Korban: Wali Kota Ditembak Mati
JAKARTA — Aksi kekerasan kembali mengguncang dunia politik Meksiko. Carlos Manzo, Wali Kota Uruapan, negara bagian Michoacan, tewas tertembak dalam sebuah acara publik yang digelar di pusat kota pada Sabtu waktu setempat. Tragedi ini menambah panjang daftar pejabat publik yang menjadi korban kekerasan bersenjata di negara tersebut.
Menurut pernyataan resmi Badan Keamanan Publik Nasional Meksiko, serangan itu terjadi saat Manzo menghadiri peringatan Hari Orang Mati (Day of the Dead), sebuah tradisi penting di Meksiko. Pelaku melepaskan tembakan secara brutal di tengah keramaian warga yang sedang mengikuti acara.
“Dua orang yang terlibat dalam insiden itu telah ditangkap, dan salah satu penyerang telah kehilangan nyawanya,” kata Badan Keamanan Publik Nasional, seperti dikutip dari AFP, Minggu (02/11/2025).
Insiden berdarah tersebut memicu kepanikan. Video amatir yang beredar di media sosial menunjukkan suasana kacau saat warga berlarian menyelamatkan diri setelah suara tembakan terdengar bertubi-tubi.
Negara bagian Michoacan memang dikenal sebagai salah satu wilayah paling rawan di Meksiko. Selama bertahun-tahun, daerah ini menjadi medan konflik antara kelompok kartel narkoba yang memperebutkan kendali atas jalur perdagangan dan wilayah pertanian yang menjadi sumber penghasilan utama masyarakat. Banyak petani di wilayah itu dilaporkan menjadi korban pemerasan dan kekerasan oleh geng bersenjata.
Carlos Manzo yang mulai menjabat sebagai Wali Kota pada September 2024 dikenal sebagai sosok yang vokal melawan kriminalitas. Ia bahkan beberapa kali turun langsung dalam patroli keamanan bersama aparat setempat dengan mengenakan rompi antipeluru. Dalam salah satu unggahan videonya di media sosial pada bulan Juni lalu, Manzo menyerukan agar pemerintah federal lebih tegas dalam menindak kelompok kriminal bersenjata yang meresahkan warga.
Pembunuhan terhadap Manzo terjadi hanya beberapa hari setelah Bernardo Bravo, perwakilan petani di Michoacan yang kerap menentang praktik pemerasan oleh geng kriminal, juga tewas ditembak. Kedua kasus ini memperlihatkan pola kekerasan yang mengancam aktivis dan pejabat yang berani menantang kekuasaan kartel.
Kekerasan terhadap pejabat publik di Meksiko bukan hal baru. Dalam satu bulan terakhir, tiga wali kota di wilayah berbeda juga menjadi korban penembakan. Pada Oktober, Wali Kota Pisaflores ditembak mati oleh pelaku bersenjata di kawasan Meksiko tengah. Sementara pada Juni lalu, dua serangan terpisah menewaskan wali kota di Meksiko selatan dan barat, beserta staf dan keluarga mereka.
Situasi ini menegaskan bahwa Meksiko masih bergulat dengan krisis keamanan akibat jaringan narkoba yang telah berlangsung hampir dua dekade. Meski aparat keamanan berulang kali melakukan operasi besar, kekerasan bersenjata terhadap tokoh publik terus berulang dan memperlihatkan betapa rentannya posisi pejabat daerah di tengah dominasi kelompok kriminal.
Tragedi yang menimpa Wali Kota Carlos Manzo kini menjadi simbol baru dari bahaya yang dihadapi pejabat lokal di Meksiko — mereka yang berusaha menjaga ketertiban justru menjadi target dari kekuatan bersenjata yang tak tersentuh hukum. []
Siti Sholehah.
