Keluarga Korban Penembakan Pelajar di Semarang Tolak Ajakan Bungkam dari Polisi, Tuntut Keadilan

SEMARANG – Keluarga pelajar SMKN 4 Semarang yang merupakan korban penembakan polisi akhirnya buka suara.

Salah satu perwakilan keluarga berinisial U mengatakan, pihak keluarga korban sempat didatangi jajaran Polrestabes Semarang usai insiden tragis itu terjadi, tepatnya pada Minggu (24/11/2024) malam.

Dalam kedatangan tersebut, polisi meminta mereka bungkam agar tidak membuat gaduh. Sebelum peristiwa tragis itu terjadi, korban GR (17) berpamitan kepada neneknya untuk berangkat latihan silat pada Sabtu malam, 23 November 2024.

“Jadi istilahnya, kita diminta tanda tangan pernyataan supaya tidak tersebar atau berkembang kemana-mana (soal peristiwa penembakan ini). Kita disuruh mengikhlaskan, istilahnya gitu,” ungkap U saat diwawancarai di Semarang, Minggu (1/12/2024) siang.

Keluarga menolak permintaan itu karena mereka ingin korban mendapat keadilan melalui jalur hukum.

Pasalnya, keluarga menilai, pernyataan Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Irwan Anwar berbeda dengan fakta yang dia temukan di lokasi kejadian.

U berkata, usai kejadian dirinya melakukan penelusuran saksi di lokasi kejadian dan memiliki bukti meyakinkan bahwa GR tidak bersalah sama sekali.

“Tapi ketika antara pernyataan Kapolretabes dengan kenyataannya beda, kan kita enggak terima. Kita nolak, kita enggak mau dibikin video,” tegas dia.

Dia menceritakan, permintaan polisi itu dilakukan agar kasus tidak mencuat dan keluarga tidak dicari oleh awak media.

Lalu polisi juga menjanjikan kasus itu segera digelar dalam konferensi pers di Mapolrestabes Semarang.

“Intinya diminta membuat pernyataan bahwa kasusnya selesai atau apa, supaya tidak berkembang kemana-mana, supaya wartawan juga tidak ada yang sering datang. Karena kasusnya akan di konferensi pers lah seandainya kita sudah bikin pernyataan. Tapi kita ndak mau,” beber dia.

Kemudian pada Selasa (26/11/2024), keluarga mengambil langkah hukum dengan membuat laporan ke Polda Jateng.

“Kita naik. Jadi kasusnya kita naikkan (ke Polda), kita lapor Selasa. Kemudian kita cari kerabat dan diskusi, akhirnya lapor ke Polda,” kata dia.

Terpisah, saat ditanya mengenai permintaan video ke keluarga, Kapolres hanya mengatakan untuk fokus ke penanganan kasusnya.

“Fokus ke penanganan kasusnya aja. Yang pasti case penembakan (eksesif action) sudah ditangani Polda. Case tawurannya ditangani Polres,” kata Irwan dalam pesan singkat.

Sementara itu saat dijumpai pada Senin (25/11/2024) Irwan meminta awak media untuk tidak mendatangi keluarga.

“Ini ada pesan dari keluarga korban terhadap peristiwa ini mereka minta untuk tidak dieksposlah, kita maklumi juga mereka sedang berkabung. Oleh karena itu rilisnya kami tunda sambil menunggu penyelidikan (tawuran) di Semarang Utara belum terungkap semuanya,” ujar dia di markasnya. []

Nur Quratul Nabila A

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *