Kemarau Panjang Dorong Lonjakan Konsumsi Air di Gresik, Harga Galon Naik Drastis

GRESIK – Panasnya cuaca di Gresik saat ini tak hanya membuat kulit terasa perih, namun juga membuat kantong warga menipis. Kemarau panjang yang melanda telah mendorong konsumsi air melonjak drastis, sehingga membebani pengeluaran rumah tangga.

Anisah, salah seorang warga Gresik, mengungkapkan bahwa keluarganya kini menghabiskan hingga 8 galon air per minggu.

“Dulu, sebelum kemarau, kami cukup dengan 6 galon. Sekarang, dengan cuaca yang sangat panas, kebutuhan air meningkat tajam,” keluhnya dikutip RadarGresik, Jumat (18/10/2024).

Lonjakan konsumsi air ini tak pelak membuat harga air galon ikut meroket. Dari yang biasanya hanya Rp 19 ribu, kini naik menjadi Rp 21 ribu.

Sulaiman, pengusaha air minum di Banjarsari, mengaku permintaan akan air galon meningkat drastis.

“Pesanan terus mengalir, bahkan kami kewalahan untuk memenuhi permintaan konsumen,” ujarnya.

Kenaikan harga air galon tentu saja berdampak pada pengeluaran rumah tangga. Warga harus merogoh kocek lebih dalam untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Kondisi ini diperparah dengan terbatasnya sumber air bersih di beberapa wilayah.

Seperti yang dirasakan Muhammad, salah satu warga Ujungpangkah Gresik. Sebagai petani tambak, Muhammad mengaku kewalahan dengan konsumsi galon di rumahnya.

“Air minum itu sumber utama kebutuhan hidup, sangat berat sekali. Makin lama cari uang sulit, kebutuhan minum utama juga harus ngos ngosan untuk memenuhi,” kata Muhammad.

Jika kondisi kemarau terus berlanjut, diperkirakan akan terjadi krisis air bersih yang lebih parah.

Pemerintah daerah perlu segera mengambil langkah-langkah untuk mengatasi masalah ini, seperti menyediakan sumber air alternatif dan melakukan efisiensi penggunaan air. []

Nur Quratul Nabila A

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *