Kemenkes Selidiki Kematian Balita Sukabumi Akibat Cacingan

JAKARTA — Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menaruh perhatian serius terhadap kasus kematian seorang balita bernama Raya di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, yang meninggal akibat infeksi cacing gelang.
Balita tersebut sempat menjalani perawatan intensif di rumah sakit selama sembilan hari sebelum akhirnya meninggal dunia pada Agustus 2025.
Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kemenkes, Aji Muhawarman, menyampaikan bahwa pihaknya segera melakukan penyelidikan epidemiologis untuk menelusuri faktor risiko serta pola penyebaran penyakit tersebut.
“Penyelidikan epidemiologi, untuk menggali riwayat dan faktor risiko pada penderita, dan upaya pencegahan agar tidak terjadi infeksi lagi,” ujar Aji, Jumat (22/8/2025).
Aji menjelaskan bahwa jenis cacing yang menginfeksi Raya adalah cacing gelang, yang ukurannya cukup besar dan dapat terlihat langsung dengan mata.
“Dalam kasus anak R di Kabupaten Sukabumi yang terinfeksi cacingan, kasus tersebut adalah kasus dengan jenis cacing gelang, karena jenis cacing ini ukurannya paling besar, sehingga bisa dilihat dengan mata biasa dan mudah dikenali dengan ukuran berkisar antara 10–35 cm,” jelasnya.
Lebih lanjut, ia menerangkan bagaimana siklus hidup parasit tersebut berisiko menimbulkan komplikasi serius.
“Bila telur infektif tertelan, telur akan menetas menjadi larva di usus halus kemudian menembus dinding usus halus menuju pembuluh darah atau saluran limfe, lalu terbawa aliran darah ke jantung dan paru hingga bisa menyebabkan terjadinya pneumonia, dengan gejala batuk, pilek, tidak sembuh dalam waktu lama, bisa keluar cacing dari hidung dan sesak napas,” tambahnya.
Kemenkes menegaskan bahwa pencegahan merupakan langkah utama, baik melalui kebersihan individu maupun kebersihan lingkungan.
Aji mencontohkan, masyarakat perlu membiasakan buang air besar di tempatnya, mencuci tangan dengan benar, memasak makanan hingga matang, serta menjaga kualitas air bersih.
Pemerintah, kata dia, juga menyediakan pengobatan gratis.
“Untuk penanganan penderita cacingan dapat segera berobat ke puskesmas, obatnya gratis disediakan pemerintah, yaitu Albendazol. Pemerintah juga membagikan obat cacing gratis, yang diberikan dua kali dalam satu tahun pada anak usia 1–12 tahun, bersamaan dengan pembagian vitamin di posyandu, atau bersamaan dengan kegiatan UKS di sekolah,” ujarnya.
Kasus Raya turut menyoroti aspek lain, yakni akses terhadap layanan kesehatan. Relawan Rumah Teduh Sukabumi mengungkapkan bahwa keluarga Raya sempat kesulitan karena tidak memiliki identitas resmi maupun kepesertaan BPJS Kesehatan.
Akibatnya, biaya perawatan sempat tertunggak hingga Rp23 juta dan ditanggung oleh relawan pendamping.
Tragedi ini menjadi pengingat bahwa selain faktor medis, persoalan administrasi dan jaminan kesehatan juga menentukan keselamatan pasien, khususnya kelompok rentan seperti anak-anak. []
Nur Quratul Nabila A