Kemensos Siapkan 15.000 Laptop untuk Siswa Sekolah Rakyat

JAKARTA – Pemerintah melalui Kementerian Sosial menyiapkan langkah strategis untuk mendukung digitalisasi pendidikan di sekolah rakyat.

Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau yang akrab disapa Gus Ipul memastikan akan ada pengadaan 15.000 unit laptop yang nantinya dibagikan kepada siswa.

Program ini digadang sebagai upaya mewujudkan konsep satu siswa, satu laptop demi meningkatkan kualitas pembelajaran berbasis teknologi.

Pengumuman ini disampaikan Gus Ipul saat berkunjung ke Sekolah Rakyat Menengah Atas 10, yang berlokasi di gedung Pusdiklatbangprof Kemensos RI, Radio Dalam, Jakarta Selatan, Jumat (8/8/2025).

“Mungkin yang 15.000 lebih itu. Tetapi untuk tahap pertama ini baru yang 9.700 lebih ya,” ujar Gus Ipul.

Meski targetnya besar, Gus Ipul mengakui bahwa detail anggaran belum bisa dipaparkan secara penuh kepada publik.

Namun, ia menegaskan prinsip transparansi dalam setiap tahapan pengadaan barang dan jasa pemerintah.

“Wah ini saya belum update ya. Ya tapi kira-kira nanti prosesnya kan transparan ya, bagaimana pengadaan pemerintah dan saya sudah perintahkan untuk melakukan pengadaan dengan transparan, memenuhi ketentuan, dan tidak boleh ada penyimpangan,” tegasnya.

Langkah ini mendapat perhatian publik mengingat tantangan pembelajaran di sekolah rakyat, yang selama ini masih mengandalkan ponsel sebagai perangkat utama.

Banyak guru harus beradaptasi dengan keterbatasan layar dan aplikasi, sehingga efektivitas pembelajaran digital belum maksimal.

Gus Ipul menegaskan bahwa program ini akan benar-benar menjamin satu laptop untuk setiap siswa yang terdaftar di sekolah rakyat binaan Kemensos.

“Satu siswa, satu laptop,” kata Gus Ipul.

Ia menargetkan peluncuran tahap awal program bisa dilakukan pada akhir Agustus atau awal September 2025.

“Ini insyaallah mudah-mudahan akhir Agustus atau awal September. Mudah-mudahan ya, sekarang sedang berproses,” imbuhnya.

Di sisi lain, Kepala Sekolah Rakyat Menengah Atas 10, Ratu Mulyanengsih, mengakui pihaknya masih mengandalkan ponsel dalam kegiatan belajar mengajar.

Kebijakan sekolah mengatur penggunaan gawai hanya ketika dibutuhkan untuk materi pembelajaran.

“Sudah ditekankan kepada mereka bahwa ketika belajar di kelas, gawai digunakan ketika Bapak Ibu Gurunya membutuhkan,” ujarnya.

Ratu menyebut, jika laptop dari Kemensos sudah tersedia, pihaknya berencana menghentikan penggunaan ponsel di kelas dan menggantinya dengan laptop.

“Nanti kalau misalnya laptopnya sudah ada ya Gus, mungkin pas belajar akan ditarik semua, tapi akan diberikan ketika istirahat,” tandas dia.

Program ini diharapkan tidak hanya membantu siswa mengakses materi pembelajaran secara digital, tetapi juga meminimalkan kesenjangan teknologi antara sekolah rakyat dan sekolah umum.

Dengan perangkat yang memadai, siswa dapat mengasah keterampilan digital yang relevan dengan kebutuhan dunia kerja dan pendidikan tinggi. []

Nur Quratul Nabila A

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *